Grid.ID - Kenyal dan manis legit. Itulah rasa yang muncul dari makanan khas Kutoarjo, Jawa Tengah yakni kue lompong.
Sekilas dari luar, kue lompong ini tak tampak seperti jajanan kue pasar lainnya yang berwarna cerah.
Kue lompong berwarna hitam legam, dibungkus dengan daun.
Namun, ketika dibelah, kue lompong memiliki isi berwarna cokelat.
Penjual kue lompong di toko Gloria Snacks Kutoarjo, Tejo mengatakan kue lompong dibuat dari bahan-bahan seperti batang daun talas atau lompong, tepung merang, tepung ketan, dan gula pasir.
(Baca Juga: Lakukan Langkah Ini Agar Makanan Dalam Kulkas Tetap Segar dan Awet)
Sementara, isinya dari tumbukan kacang tanah.
"Kalau masih panas, kue lompong itu memang kenyal, kalau dingin gak lembek atau kenyal," kata perempuan yang berusia 72 tahun itu kepada KompasTravel saat ditemui di tokonya beberapa waktu lalu.
Kue lompong dimasak dengan cara dikukus.
Menurutnya, cara membuat kue lompong itu gampang-gampang susah.
"Batang daun talasnya itu dibakar. Nah, kalau saya beli yang sudah jadi bubuk. Warna hitamnya dari tepung merang," katanya.
Tejo mengatakan batang talasnya didapatkan dari penduduk yang tinggal di sekitar Kutoarjo.
Warga setempat biasanya juga bisa mendapatkan bubuk daun batang talas di pasar-pasar di Kutoarjo.
(Baca Juga: Jangan Lewatkan Lima Destinasi Ini Saat Bertandang ke Yunani)
Kemudian, tepung ketan diberi air, gula, bubuk daun talas, dan bubuk merang.
Adonan tersebut lalu diaduk dan diberi minyak kelapa atau goreng agar tak lengket saat dikukus.
Adonan kue lompong dikukus dengan bungkus daun pisang kering atau klaras.
Adonan kue lompong dengan isi kacang tanah itu dikukus selama kurang lebih dua jam.
"kue lompong itu gak basi, tapi kering.
dikukus ulang bisa," katanya.
Kue "jadul" yang masih eksis
Kue lompong sendiri sudah hadir setidaknya 50 tahun yang lalu.
(Baca Juga: Rupanya Tanaman Rambat Bisa Percantik Taman di Rumah, Loh!)
Menurut Tejo, kue lompong yang menjadi kuliner khas Kutoarjo ini sudah ia temui sejak ia berumur 10 tahun.
"Dari jaman saya kecil, itu saya sudah ada. Yah umur 10 tahun.
Sekarang banyak yang budidaya itu jadi ciri khas Kutoarjo. Dari dulu yang buat orang tua," ujarnya.
Saat ini, klaras sulit ditemukan, menurut Tejo. Padahal, klaras tersebut menentukan aroma kue lompong.
"Kalau pake daun pisang yang masih di pohon itu gak bisa. aromanya beda," paparnya.
Di Kutoarjo, kue lompong masih banyak bisa ditemukan di pasar-pasar dan rumah makan.
Kue lompong juga sering dibeli untuk oleh-oleh dan disantap sebagai sarapan.
Kue lompong dijual mulai dari Rp 2.000 per buah. (*)