Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Dalam sehari, rata-rata seorang anak dapat menghabiskan waktu hingga 7 jam untuk melihat sebuah layar.
Entah itu untuk bermain game, komputer, bermain handphone atau menonton televisi.
Waktu tersebut bisa dibilang terlalu lama karena yang disarankan adalah hanya 2 jam per hari.
(BACA JUGA: Tampilan Festival Look ala Alika Islamadina yang Manis dengan Rok Floral, Lihat deh!)
Dalam sebuah artikel karya Dr. Victoria L. Duckley dari Psychology Today menceritakan dampak jika seorang anak atau remaja yang terlalu sering melihat layar akan menjadi gelisah dan lelah dalam waktu yang bersamaan.
Tentu saja hal tersebut berdampak pada pendidikan, aktivitas sosial dan fisik mereka.
Melansir dari Pop Sugar, berikut 5 dampak jika seorang anak atau remaja terlalu sering melihat layar.
(BACA JUGA: Ibnu Jamil Katakan Masih Video Call dengan Ade Maya Walau Sudah Cerai)
1. Tidak Bisa Tidur Saat Malam Hari
2 jam di depan layar dengan kecerahan maksimal dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus bangun dan tidur.
Penurunan produksi melatonin memberikan sinyal pada tubuh untuk tetap bangun, akibatnya anak akan menjadi sulit untuk tidur.
(BACA JUGA: Pecat Asisten Rumah Tangga Karena Duduk di Meja Makan, Selebgram Ini Dihujat Habis-habisan)
2. Kurangnya Stimulasi
Bermain game dapat memproduksi zat kimia yang menyebabkan seseorang merasa bahagia.
Karena itulah mereka akan terus bermain game karena mendapatkan perasaan bahagia tersebut.
3. Menjadi Kurang Fokus
Anak atau remaja yang tidak bisa lepas dari layar terkadang kurang bisa fokus terhadap aktivitas di luar yang melibatkan fisik atau menonton film.
Mereka tidak akan bisa fokus sebelum berhadapan dengan layar lagi.
(BACA JUGA: Unik, Intip Penampilan Kece Sivia Azizah dengan Kaus Bergambar Ayam Goreng yuk!)
4. Mood Menjadi Tidak Stabil
Jika kamu mengatakan pada anak-anak bahwa kamu khawatir dengan kebiasaan mereka yang terlalu sering berhadapan dengan layar, maka anak akan mempertahankan kebiasaan tersebut.
Dan jika kamu mencoba untuk mengambil handphone tersebut atau membatasi waktu mereka untuk memainkannya, maka mereka akan memberontak.
(BACA JUGA: Billy Syahputra Sudah Merasa Yakin Hilda Vitria Akan Jadi Istrinya)
5. Meningkatkan Kemungkinan Obesitas
Jika seorang anak hanya duduk saja dan tidak banyak bergerak, mereka tidak akan membakar kalori.
Bahkan mereka juga memilih untuk makan makanan yang tidak sehat.
Untuk mengatasi kecanduan anak atau remaja terhadap layar handphone, komputer atau tv, para ilmuwan menyarakankan untuk 'berpuasa' layar selama beberapa minggu sehingga sistem nervous pada anak dapat direset.
Jika tidak memungkinkan untuk 'berpuasa' layar selama beberapa minggu, ada ilmuwan yang menyarankan 'berpuasa' layar selama 72 jam.
(BACA JUGA: Pengakuan Syahrini Tentang Gaya Bicaranya yang Centil, Asli atau Dibuat-buat?)
Cara ini bisa mengembalikan kebiasaan normal anak-anak dan akan berdampak positif seperti menstabilkan mood, menjadi lebih fokus dan teratur dan meningkatkan kegiatan yang melibatkan fisik.
Setelah otak anak melalui proses reset, kita bisa memberikan gadget tersebut kembali untuk melihat seberapa lama anak tersebut bisa bertahan tanpa gadget. (*)