Grid.ID - Penemuan ikan predator Arapaima Gigas belakangan ini banyak membuat publik heboh. Pasalnya ikan yang satu ini dilarang masuk ke perairan Indonesia.
Namun, pria asal Jombang ini justru memelihara ikan predator ini dikediamannya. Masudin (45) tahu benar memelihara ikan arapaima bukanlah hal yang mudah. Selain potensi ancaman dari sang ikan predator, biayanya juga mahal.
Warga Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, itu memelihara 5 ekor ikan arapaima. Saat ditemui di rumahnya, Masudin mengaku sudah memelihara ikan itu sejak tahun 2013.
"Dulu ada sembilan ekor, tapi sekarang tinggal lima ekor. Tahun 2015 mati dua ekor, lalu ada yang mati tahun 2016," tuturnya, Senin (2/7/2018).
Selama lima tahun memelihara ikan yang habitat asalnya dari benua Amerika tersebut, Masudin mengaku sudah mengeluarkan dana besar. Dalam sehari saja, dia harus menyediakan sekitar 10 kilogram ikan lele untuk makanan 5 ekor ikan arapaima.
(Baca Juga : Kasur Bayi Anak Kedua Fairuz A Rafiq, Curi Perhatian Saat Acara Aqiqah)
"Rata-rata satu ekor (ikan arapaima) memerlukan 2 kilogram ikan lele, jadi sepuluh kilogram sehari. Jika dikalkulasi dalam bentuk uang, sekitar Rp200.000 per hari. Itu untuk makannya saja, belum yang lain," ujar ayah tujuh anak ini.
Memelihara ikan predator ini, lanjut Masudin, tidak bisa asal-asalan. Kondisi kolam dan cara perawatannya sangat memengaruhi kondisi ikan.
Menurut dia, ikan arapaima bukan jenis ikan yang bisa hidup di sembarang tempat.
"Ini jenis ikan yang hidupnya di air tawar. Tidak bisa kalau di sungai atau di laut," tutur pria yang sehari-hari berprofesi sebagai terapis telinga ini.
(Baca Juga : Sengaja Tak Keramas 8 Bulan, Kondisi Rambut Ibu Ini Mengejutkan)
Tak tahu dilarang