"Saya senang keindahan. Wanita harus selalu rapi, karena inilah yang mencuatkan kepribadian," ujar Bung Karno.
'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino' saking sering bertemu saat mengudara dengan Irma sebagai pramugarinya, Soekarno jatuh hati kepadanya.
Bahkan beliau mengganti nama tengah Irma 'Ottenhoff' yang dinilainya kebarat-baratan ala Jerman menjadi Hidayana.
Hidayana sendiri berarti 'Hidayah Tuhan.'
BACA : Kisah Operasi Intelijen TNI Buru Kapten Westerling Si Pelanggar HAM Berat Pembantai Rakyat Indonesia
Namun Irma menolak perasaan Soekarno kepadanya.
Ia beralasan tak menaruh perasaan lebih kepada Proklamator itu lantaran usia si Bung sebaya dengan ayahnya, tak menarik bagi hati Irma.
Terlebih Irma menganggap jika mencintai Soekarno maka ia akan menyakiti hati istri-istrinya yang lain.
Bung Karno menghargai sikap dan pendirian Irma tersebut.
Tak lama setelah itu Irma seperti menjilat ludah sendiri.
Ia jatuh hati kepada seorang duda yang umurnya terpaut jauh darinya dan menikah dengannya.
Usut punya usut suami Irma itu adalah lawan politik Soekarno.