Find Us On Social Media :

Pangeran Louis Akan Memakai Pakaian Bekas Kakak-kakaknya Saat Upacara Pembaptisan

By Elizabet Ayudya, Rabu, 4 Juli 2018 | 21:56 WIB

Pangeran Louis Akan Memakai Pakaian Bekas Kakak-kakaknya Saat Upacara Pembaptisan

Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR

Grid.ID - Upacara pembaptisan Pangeran Louis akan digelar pada 9 Juli 2018 mendatang tepat ketika dirinya berusia 11 minggu.

Kapel Royal di St James's Palace merupakan lokasi pembaptisan Pangeran Louis.

Pangeran Louis akan memakai jubah atau gaun yang sama dengan kedua kakaknya, Pangeran George dan Putri Charlotte pada pembaptisannya.

Replika gaun renda Haniton memang dikenal sebagai pakaian khusus untuk upacara pembaptisan.

BACA: Selena Gomez dan Meghan Markle Kenakan Pakaian Bermotif Serupa Seharga Puluhan Juta

Mengenakan gaun reda Haniton menjadi tradisi turun temurun di keluarga kerajaan.

George memakai pakaian itu pada 2013, sementara Charlotte mengenakan gaun itu pada 2015.

Perlu diketahui, gaun aslinya dibuat pada tahun 1841 untuk pembaptisan anak pertama Ratu Victoria.

Pakaian halus itu dibuat menggunakan kain yang sama dengan gaun pengantin Ratu Victoria, sutra Spitalfields dan renda Honiton oleh Janet Sutherland.

BACA: Pengakuan Sahabat Meghan Markle, The Duchess of Sussex Masih Mau Makan di Restoran 'Biasa'

Setelah itu, gaun pembaptisan itu digunakan oleh lebih dari 60 bayi kerajaan, termasuk Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan putra-putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry.

Dipakai bertahun-tahun, gaun 'warisan' itu dianggap telah rapuh, sehingga harus dibuat replikanya.

"Gaun renda Honiton telah digunakan untuk pembaptisan keluarga Kerajaan Inggris selama 167 tahun dan mulai terlihat usang.

BACA: Setelah Sebut Rina Nose, Kini Syahrini Ungkap Siti Badriah Pakai Jargonnya untuk Lagu

Sang Ratu pun memutuskan untuk membuat replika gaun tersebut," tulis Annie Bullen dan Gill Knappet dalam 'Royal Babies: A Celebration through history'.

Selain pakaian, keluarga Kerajaan Inggris juga menerapkan tradisi lain, yaitu menggunakan air dari Sungai Yordan di Timur Tengah untuk dipercikkan pada bayi saat upacara pembaptisan.

Hal ini meniru kisah di Kitab Suci, yang menyatakan bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. (*)