Selain kaya akan protein telur juga kaya akan senyawa kolin dan albumin dan cara penyajian telur pun bermacam-macam.
Mulai direbus, goreng, orak-arik semuanya tergantung seleramu.
Penyajian telur setengah matang mungkin disukai oleh beberapa orang tapi itu bisa menimbulkan bahaya.
Penyajian telur yang setengah matang memiliki risiko tinggi mengandung bakteri berbahaya seperti salmonella salah satunya.
Risiko untuk keracunanan dan infeksi bakteri masih sangat besar.
(BACA JUGA :5 Potret Gantengnya Putra Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Rupanya Hobi Fotografi loh!)
Sama halnya dengan susu, yang merupakan minuman kaya akan kalsium, lipid, whey dan kasein.
Ada beberapa produk susu mentah yang diproduksi dari hewan biasanya langsung di distribusikan pada masyarakat tanpa dipasteurisasi.
Pasteurisasi adalah sebuah proses netralisasi menggunakan panas yang bertujuan untuki membasmi dan membunuh bakteri jahat seperti E.Coli, Salmonella dan campylobacter.
Kita tidak tahu apakah susu yang dipasteurisasi itu bebas bakteri atau tidak.
(BACA JUGA :Mengintip Rahasia Sehat di Balik Body Goals Nikita Mirzani)
Baik susu maupun telur, jika dikonsumsi bersamaan akan bermanfaat untuk tubuh.
Tapi itu terjadi jika telur dalam keadaan matang dan susu bebas dari bakteri.
Mengonsumsi telur setengah matang dan susu mentah bersamaan, bisa menyebabkan overdosis protein yang tidak dapat diserap oleh tubuh.
Protein yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan berubah menjadi lemak dalam tubuh.
Akumulasi lemak yang berlebihan dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti kolesterol.
Dan kolesterol itu sendiri mengarah pada penyakit jantung. (*)