Para pendaki pun juga merasa terbantu dengan adanya warung Mbok Yem.
"Jadi enggak perlu bawa banyak bekal waktu mendaki. Bisa beli di warung ini," ucap Indra, salah satu pendaki dari Ngawi.
Warung makan Mbok Yem juga bisa menjadi tempat tidur alternatif para pendaki yang tak mau repot mendirikan tenda untuk bermalam di Gunung Lawu.
Bagi para pendaki, pecel masakan Mbok Yem adalah menu paling favorit dan fenomenal.
Tak jarang, banyak pendaki yang menaklukan Gunung Lawu hanya untuk mencicipi pecel masakan Mbok Yem.
Baca juga : Lima Tempat Menyelam Kece di Karimunjawa, Wajib Coba Spotnya Kece
"Saya sudah tiga kali ke Lawu. Yah, kangen pecel Mbok yem," ucap Iin Pendaki asal Yogyakarta.
Mbok Yem yang terkenal dengan sebutan 'Legenda Gunung Lawu' ini juga menyediakan makanan seperti soto, gorengan, mi instan dan berbagai minuman untuk para pendaki.
Dari hasil berjualan ini, Mbok Yem juga bisa membeli sebuah rumah yang berlokasi di Magetan, kampung halamannya.
Selain di Lawu, di beberapa gunung memang terdapat sejumlah warung yang menjajakan makanan untuk pendaki.
Namun, lokasi warung tersebut tidak sampai berada di ketinggian lebih dari 3.000 mdpl.
Warung-warung tersebut tidak melayani para pendaki hingga 24 jam penuh atau hanya buka pada musim tertentu.
Baca juga : Inilah 15 Peraih Penghargaan Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2018
Selain itu, para penjual juga tidak menjadikan warung tersebut sebagai tempat tinggal.
Untuk menyediakan makanan bagi pendaki, Mbok Yem masih menggunakan kompor tungku dengan bahan bakar kayu.
Pasokan listrik pun ia dapatkan dari tenaga genset.
Di kalangan pendaki, warung Mbok Yem ini telah dinobatkan sebagai warung tertinggi di Indonesia.
Baca juga : 5 Panduan Membeli Tiket Pertandingan Asian Games 2018, Harganya Mulai Dari Rp 75 Ribu
Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia yang Legendaris.