Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi C
Grid.ID - Sedotan merupakan salah satu benda yang kita temui hampir setiap hari.
Biasanya, sedotan banyak kita jumpai di restoran ataupun warung-warung makan di pinggir jalan.
Selain untuk menyeruput minuman, sedotan juga bisa digunakan untuk membuat beberapa prakarya yang berbahan dasar plastik.
Ya, plastik.
Saat ini, sedotan yang sering kita jumpai adalah sedotan dengan bahan dasar plastik.
Tapi, bagaimana dengan sedotan zaman dulu?
Apakah ada perbedaan antara sedotan zaman now dengan sedotan zaman old?
BACA JUGA Lagunya Sering Dipakai di Aplikasi Tik Tok, Penyanyi 'Goyang Dua Jari' Ternyata Masih Pelajar SMA
Melansir dari beberapa sumber, ternyata sedotan merupakan salah satu bentuk temuan yang mengubah dunia.
Bagaimana tidak, benda kecil yang sering kita anggap sebagai barang remeh temeh ini ternyata telah mengalami perubahan dari masa ke masa.
Bahkan, sedotan zaman dulu bisa dikatakan jauh lebih mahal dan berharga jika dibandingkan dengan sedotan yang sering kita jumpai saat ini.
Penasaran seperti apa evolusi bahan dasar sedotan dari masa ke masa?
Langsung simak di sini ya...
1. Sedotan emas
Ternyata, sedotan merupakan salah satu alat makan tertua di dunia.
Ya, sedotan pertama kali diciptakan lebih dari 5.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA Beda Gaya Fashion Chic Nagita Slavina vs Wulan Guritno dengan Busana Hitam, Kece Siapa nih?
Pertama kali, sedotan dibuat oleh orang Sumeria sekitar tahun 3000 SM.
Hal ini dibuktikan dengan penemuan artefak sedotan yang terbuat dari emas berlapos batu mulia lazuli.
Para arkeolog menyebutkan jika bangsa Sumeria menggunakan sedotan untuk minum bir.
Hal ini dilakukan agar endapan bir tidak ikut terminum.
2. Sedotan kayu
Di Argentina, sedotan juga telah digunakan selama ribuan tahun.
Awalnya, orang Argentina menggunakan desain kayu sederhana.
Kemudian, mereka mulai mengadaptasi fungsi yang sama pada perangkat logam yang disebut bombilla.
Benda ini digunakan sebagai sedotan sekaligus saringan saat minum teh.
3. Sedotan Tangkai Rumput
Popularitas sedotan mulai naik seiring dengan adanya revolusi industri pada tahun 1800-an.
Saat itu, orang-orang menggunakan tangkai rumput gandung untuk minum.
Sayangnya, residu dari tangkai jerami ini tertinggal dalam minuman dan membuatnya rusak.
Untuk mengatasi hal itu, Marvin C. Stone membuat sedotan modern untuk pertama kalinya.
4. Sedotan kertas
Pada 1888, Stone mematenkan sedotan kertas.
Awalnya, ia hanya melilitkan kertas di sekitar pensil untuk membuat tabung tipis dan menempelkan lem di sekitarnya.
BACA JUGA Rano Karno Berziarah ke 3 Makam Pemain Si Doel Anak Sekolahan
Ia kemudian memperbaiki temuannya dengan melapisi bagian luar kertas dengan lilin.
Hal ini dilakukan agar lem tidak larut dalam minuman.
5. Sedotan bisa ditekuk
Perbaikan pada penemuan sedotan selanjutnya dilakukan oleh Joseph B Friedman selama lebih dari 40 tahun.
Ia terinspirasi oleh putrinya yang harus berjuang saat minum milkshake dengan sedotan yang tingg.
Friedman kemudian mencoba menekuk sedotan tersebut.
Akhirnya, pada 1937, Friedman mematenkan sedotan tekuk pertama di dunia.
Sedotan kertas ini masih mendominasi pasar hingga awal 1960-an.
BACA JUGA Istrinya Makin Muda, Andrew White Beruntung Nikahi Nana Mirdad
6. Sedotan plastik
Ini adalah sedotan yang kita kenal saat ini.
Setelah sedotan kertas, sedotan plasrtik mulai muncul dengan penawaran pengalaman cara minum yang berbeda.
Selain itu, ternyata sedotan plastik juga dinilai lebih tahan lama dibanding sedotan yang terbuat dari bahan kertas.
Pada pertengahan 1970-an, sedotan plastik menjadi inovasi yang lebih fresh.
Sekitar tahun 2017, orang-orang mulai menyadari bahwa sedotan plastik juga memiliki kelemahan.
Karena hanya sekali pakai, penggunaan sedotan plastik dianggap menyumbang sampah plastik di seluruh dunia.
Oleh karena itu, inovasi baru mulai dilakukan oleh berbagai perusahaan untuk menggantikan sedotan plastik.
BACA JUGA Setelah Diblokir, Pihak Tik Tok Bertemu Menkominfo dan PPA
7. Sedotan bambu
Perusahaan Brush with Bamboo turut memperkenalkan inovasinya dengan membuat sedotan bambu yang dibuat di India.
Sedotan ini dirancang untuk digunakan selama bertahun-tahun.
Sayangnya, harga untuk satu sedotan bambu ini cukup mahal.
8. Sedotan logam
Selain bambu, bahan lain yang digunakan untuk membuat sedotan adalah logam.
Biasanya, sedotan logam dijual sepaket dengan sikat pembersihnya.
Tentu saja hal ini dilakukan agar sedotan bisa digunakan berkali-kali dalam jangka panjang.
BACA JUGA Menangkan Piala Dalam IMAA 2018, Putri Marino Tambah Prestasi di Dunia Akting
9. Bahan lain
Inovasi untuk sedotan masih terus dilakukan.
Beberapa produsen berskala kecil menggunakan bahan kaca untuk sedotan.
Ada pula yang membuat sedotan sekali pakai dengan bahan jagung untuk mengatasi sanitasi.
Jagung dibuat menjadi biopolimer sebagai bahan pembuat plastik.
Nantinya, sedotan plastik biopolimer ini bisa dikomposkan dan diperbarui.
Ke depannya, mungkin masih ada berbagai macam inovasi menarik untuk sedotan.
Bisa jadi, kamulah penemu sedotan terbaru untuk masa depan.(*)