Find Us On Social Media :

5 Gangguan Kesehatan Ini Bisa Terjadi Pada Diri Seorang Introvert

By Esti Ayu Hutami, Sabtu, 7 Juli 2018 | 07:09 WIB

Gangguan Kesehatan Ini Bisa Terjadi Pada Diri Seorang Introvert

Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami

Grid.ID - Pribadi yang terkenal nggak terlalu suka keramaian dan berinteraksi sosial ini, lebih cenderung menikmati kesendiriannya.

Sering nampak pemalu, nyatanya para introvert ini memiliki perasaan yang jauh lebih rumit dari itu.

Para ahli pun menghubungkan kondisi kesehatan seseorang dengan macam kepribadian seseorang.

Seperti yang dikutip dari Health.com, Grid.ID akan berikan infonya untukmu.

(BACA JUGA: Tak Hanya Diabetes, 3 Hal Ini Jadi Alasan Urinemu Berbau)

1. Mudah merasa stress

"Orang yang introvert mudah terstimulasi oleh lingkungan. Jika ada banyak kejadian atau keramaian di sekitarnya, mereka jadi mudah stres," kata Laurie Helgoe, PhD, asisten profesor bidang psikologi di Davis & Elkins College dan penulis buku Introvert Power.

Jadi sebenarnya nggak semua orang introvert itu membenci keramaian loh, tapi kebanyakan mereka lebih memilih bergaul dengan kelompok kecil pertemanan dibanding dengan kelompok besar atau dengan orang-orang yang tidak dikenal dekat.

2. Nggak merasa jadi orang yang ‘penting’

Yap! Dalam setiap perbincangan sehari-hari dengan teman-temannya seorang introvert merasa nggak harus selalu "nyambung" dengan orang lain yang nggak dikenalnya dekat.

Sangat berbeda dengan kecenderungan orang extrovert yang sering ingin terlibat dalam setiap pembicaraan, mereka cenderung ingin bisa akrab dan diterima oleh banyak orang.

"Tentu, orang introvert juga bisa merasa diabaikan tapi kami lebih mudah menetralisir perasaan itu," kata Helgoe.

(BACA JUGA: Selain Otak, 4 Bagian Tubuh Ini Bisa Jelaskan Tingkatkan Kecerdasan Seseorang loh)

3. Kebanyakan cenderung lebih tak bahagia

"Ada beberapa karakter introvert yang berhubungan dengan depresi. Orang introvert cenderung kebih banyak merenung dan bisa terjebak secara emosi dengan renungannya itu. Di sisi lain, orang introvert lebih realistik, melihat masalah secara keseluruhan bukan hanya menangkap stimuli yang membahagiakan," jelas Helgoe.

"Saya pikir lebih efektif jika kami yang introvert ini sadar bahwa kadang kami sangat protektif dengan zona aman kami, dan tidak mengambil keuntungan dari situasi untuk membahagiakan diri sendiri," kata Helgoe lagi. 4. Lemahnya system imun

Menurut studi dari University of Nottingham dan University of California, Los Angeles. Ekstrovert cenderung mengembangkan gen ekspresi yang bersemangat dan gen ini memengaruhi kekuatan sistem imun manusia.

Bisa kita simpulkan kegembiraan dapat menaikkan kekebalan tubuh sedangkan depresi melemahkannya.

Makanya diduga kuat orang ekstrovert cenderung lebih banyak terpapar bakteri atau jamur karena bergaul dengan banyak orang.

Alhasil, tubuh mereka lebih terlatih melawan sumber penyakit, ketimbang orang introvert.

(BACA JUGA: Mirip Dengan Gejala Flu, Ketahui Gejala Awal Kanker Berikut ini)

5. Lebih fokus walau ngantuk

Kabar baknya seorang introvert lebih mampu mengatasi efek negatif karena kurang tidur dibanding seorang ekstrovert, kata penelitian dari Walter Reed Army Institute tahun 2010.

Para peneliti menemukan, setelah terjaga selama 36 jam (termasuk 12 jam bersosialisasi dengan teman-teman), orang yang ekstrovert lebih tidak bisa fokus dan menjadi kurang hati-hati dibanding si introvert.

Para peneliti juga menemukan, bahwa orang yang introvert memiliki gairah kortikal di otak yang lebih tinggi sehingga mereka lebih bisa menahan kantuk dibanding rekannya yang memiliki kepribadian ekstrovert. (*)