Grid.ID - Nining Sunarsih (52) akhirnya kembali ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu (1/7/2018) dini hari setelah dikabarkan hilang tenggelam di perairan Sukabumi, Jawa Barat, selama 18 bulan atau 1,5 tahun.
Warga Kampung Cibunar RT 5/2 Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, ditemukan keluarganya di tepi Pantai Citepus, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Elah (35), adik Nining, mengatakan, sang kakak yang sempat dikenal sebagai kader posyandu di kampungnya itu ditemukan dalam posisi terlentang dengan menghadap ke darat.
Ditemukannya Nining dalam kondisi masih hidup, awalnya gara-gara mimpi sang kakek dari anak Nining, Wanda.
Sang kakek bermimpi bahwa Nining minta dijemput di Pantai Citepus, Palabuhanratu.
Baca juga : 6 Ponsel Android Dengan RAM 3GB, Hargnya Sekitar Rp 2 Jutaan
Namun, penemuan Nining Sunarsih di tepi pantai di Pelabuanratu ada beberapa kejanggalan.
Salah satu kejanggalan itu adalah tak dutemukan luka bekas tenggelam.
Padahal, Nining dilaporkan tenggelam terseret ombak.
Kepala Tim Keluhan dan Penanganan Keluhan dan Informasi, RSUD Syamsudin, Wahyu Handriana mengatakan bahwa kondisi fisik Nining masih dalam kondisi baik.
"Tanda-tanda luka tenggelam, kita tidak temukan untuk hari ini, (cairan di paru-paru) tidak ada, kita tidak temukan," ujar Wahyu didikutip dari TribunnewsBogor.com Senin (2/7/2018).
Baca juga : Sudah Seperti di Eropa, Wisata Dieng Mencapai Suhu 2 Derajat Celcius
Setelah melalui beberapa penyelidikan, teka teki kejanggalan hilangnya Nining 1,5 tahun lalu ini terungkap.
Menurut hasil penyelidikan Polres Sukabumi Kota menyebutkan, Nining tidak hilang tenggelam.
Selama 18 bulan terakhir, Nining bekerja di Jakarta dan Kabupaten Cianjur.
"Hasil pengumpulan fakta-fakta selama 1,5 tahun dari saksi-saksi, Ibu Nining tidak tenggelam," kata Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers di Kota Sukabumi, Jumat (6/7/2018) sore seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca juga : Tanggapi Kejadian Nining, Mbah Mijan Ungkap Nining Alami Perjalanan Spiritual
Susatyo menuturkan, dalam penyelidikan oleh tim khusus, 9 orang saksi diperiksa, 3 di antaranya saksi kunci. Salah satunya D (45), adik kandung Nining.
Menurut Susatyo, dari hasil pengakuan adik kandungnya, Nining terbelit utang.
Untuk mengembalikan uang kepada warga, Nining harus meminjam ke bank.
"Pengakuan adik kandungnya, peristiwa 1,5 tahun lalu itu memang direncanakan ibu Nining dengan seseorang yang memberikan solusi," ujar Susatyo yang dikutip dari Tribun Bogor.
Sementara itu, untuk mengembalikan dana bank yang dipinjam maka dibuatlah skenario bahwa Nining seolah hilang tenggelam dalam kegiatan piknik keluarga.
Setelah mendapat pinjaman dari bank, utang-utangnya ke masyarakat dibayarkan.
Baca juga : Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Layangkan Teguran ke NET TV
"Untuk menutup ke bank, dibuatlah skenario bahwa Ibu Nining seolah-olah hilang tenggelam dalam kegiatan piknik bersama keluarga," ujarnya.
"Yang mengetahui Ibu Nining menghilang, bukan tenggelam, yaitu adik kandungnya. Lalu dari pihak keluarga melaporkan ke pihak ke kepolisian maupun Basarnas," tambahnya.
Susatyo menambahkan, dua bulan kemudian, pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Nining masih hidup dan berada di suatu tempat.
"Artinya, Bu Nining ini tidak hilang tenggelam seperti yang dikabarkan," tuturnya.
Polisi masih terus menyelidiki dan mengembangkan teka-teki Nining tersebut.
Namun faktanya, saat ini Nining masih menjalani perawatan spesialis kejiwaan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Polisi belum memeriksa langsung Nining karena kondisinya masih belum bisa bicara. (*)
Baca juga : Lina Tetap Kekeuh Gugat Cerai Sule, Dua Alasan Ini Diduga Jadi Penyebabnya