Grid.ID - Suhu yang lebih dingin menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia beberapa terkahir.
Mulai dari Bandung, Dieng, Bondowoso, serta sebagian besar Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Bahkan, beberapa wilayah juga mengalami hujan salju atau es.
Dari kabar yang beredar, cuaca dingin ini disebabkan oleh fenomena aphelion.
(BACA JUGA : Donald Trump Beri Ancaman Pada Indonesia, Mendag dan Dubes RI di Amerika Siap Melawan )
Namun, informasi ini kemudian dibantah oleh Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).
Lalu, jika tak menyebabkan suhu jadi dingin, apa sebenarnya efek aphelion?
Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali.
Bumi berada pada titik terjauhnya dari matahari.
(BACA JUGA : Gaya Hidup Makin Individualis, Tak Ada yang Mengetahui Mahasiswi Bandung Meninggal di Kamar Kos! )
"Jarak Bumi- Matahari berefek juga pada perubahan suhu di permukaan Bumi, namun tidak signifikan jika dibandingkan dengan efek kemiringan sumbu rotasi Bumi," ungkap Rukman Nugraha, Peneliti BMKG dikutip dari Kompas.com.
"Efek yang jelas teramati adalah pada tampakkan piringan Matahari yang lebih kecil jika dibandingkan dengan saat di perihelion," katanya.
Meski efeknya teramati pada piringan Matahari, Rukman mengingatkan bahwa kita tidak boleh mengamati Matahari secara langsung.
Hal itu karena berbahaya bagi mata manusia.
(BACA JUGA : Potret Cantiknya Nadine Chandrawinata Kenakan Gaun Lawas Bekas Ibunya di Hari Pernikahan )
Dilansir Grid.ID dari akun Twitter resmi BMKG @infoBMKG (7/7/2018), berikut penjelasan penyebab suhu dingin beberapa hari ini.
Penyebab sesungguhnya cuaca dingin di Indonesia lebih ke tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir.
Selain itu, Australia pada bulan Juli juga sedang musim dingin.
Massa udara yang dingin dan kering dari Australia menuju Indonesia berpengaruh signifikan pada suhu udara di sini. (*)