Pada etape II RI Pasopati melakukan free hunting (tidak mengikuti) pola patroli dan bebas bergerak kemanapun mereka suka.
Saat memasuki pelabuhan Sabang, RI Pasopati nekat dalam mode masih menyelam memasuki pelabuhan.
Padahal kedalaman alur pelabuhan hanya 20 meter.
Periskop dinaikkan dan terlihat kapal TLDM jenis Landing Ship Tank yang menjadi kapal komando konvoi tak sadar disekat diam-diam oleh RI Pasopati.
Setelah berjarak hanya beberapa meter dari lambung kapal TLDM, RI Pasopati muncul tiba-tiba sembari membunyikan gauk (sirine) amat keras.
Terperanjat syok bukan main awak kapal TLDM mendengar ada suara sirine keras secara tiba-tiba di samping kapal mereka.
Kejadian itu menjadikan syok terapi bagi TLDM karena dua kali kapal perang mereka tak sanggup mendeteksi kedatangan RI Pasopati. Untung situasi tersebut dalam rangka patroli bersama, lha kalau dalam kondisi perang? habislah sudah!
Malamnya Kapten Soentoro kena 'semprot' komandan Guspurla akibat tindakan nekatnya itu.
Komandan Guspurla sambil tersenyum dan berkata "Jangan Sembrono lagi ya...", dijawab "Siap Laksamana" oleh Kapten Soentoro.(Seto Aji/Grid.ID)