Plt Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus, dr. Theodorus Sapta Atmadja mengatakan pihak rumah sakit langsung berupaya menyelamatkan nyawa Rizki.
Dia langsung dirawat di ruang ICU dan diberi enam vial suntikan serum antibisa ular.
Namu, kondisinya terus menurun dan tidak menunjukkan perubahan.
Rizki sempat koma hingga ihak rumah sakit menyatakan bahwa dia tewas pada Senin (9/7/2018) pukul 08.30 wib.
“Melalui hasil pemeriksaan secara rinci, pihak rumah sakit menyatakan bahwa Rizky telah meninggal” kata Theodorus dikutip dari Kompas.com.
4. Tak langsung dimakamkan
Walau dinyatakan tews oleh pihak rumah sakit, keluarga Rizki tak langsung memakamkan anaknya.
Suwardi, orangtua Rizky, menuturkan, mereka langsung membawa anaknya itu pulang ke rumah setelah pihak rumah sakit menyatakan Rizky meninggal dunia.
Pihak keluarga tak langsung percaya bahwa Rizki telah tiada.
Hal itu lantaran bagian tubuh Rizki masih terasa hangat dan tidak kaku seperti orang yang telah meninggal pada umumnya.
“Walau sudah memasuki hari kedua, namun kami tetap yakin bahwa anak kami belum meninggal karena badannya masih hangat dan berkeringat. Kami masih upayakan untuk melakukan ritual agar anak kami bisa sembuh dan pulih seperti biasa,” kata Suwardi dikutip dari Kompas.com
5. Lakukan ritual
Pihak keluarga melakukan sejumlah ritual untuk mengupayakan kesembuhan Rizki.
Ritual ini dipimpin oleh seseorang yang disebut Amang Rambo.
“Kami yakin bahwa Rizky akan tetap pulih kembali,” ungkap Suwardi.
6. Pesan terakhir
Ayah Rizki mengatakan telah ikhlas atas kematian anaknya.
"Meskipun berat, tapi ini adalah kehendak Allah taala, kami ikhlaskan," kata Suwardi dikutip dari Tribun Kalteng.
Rizki ternyata berpesan kepada orang tuanya agar tak membunuh ular yang telah mematuknya, dan dibiarkan dikembalikan ke tempat awal ditemukan.
"Pesannya begitu, jikapun tidak, ular itu diserahkan saja ke lembaga yang berwenang," kata Suwardi. (*)