Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Siapa tak mengenal Jenderal Polisi Iman Santosa, mantan Kapolri periode tahun 1968-1971 saat masa kepemimpinan Soeharto?
“Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng, dikutip dari Intisari.
Perkataan ini diucapkannya saat memantau kasus Sum Kuning di Yogyakarta.
( BACA JUGA :Berusia 7 Tahun, Kue ini Disajikan di Acara Pembaptisan Pangeran Louis)
Sumarijem seorang penjual telur berusia 18 tahun, gadis remaja ini tengah menunggu bus di pinggir jalan saat tiba-tiba dirinya diseret ke dalam mobil oleh beberapa pria.
Ia pun dibawa ke sebuah rumah kecil di daerah Klaten, Sum dibius dan diperkosa secara bergiliran oleh para pemuda tersebut, sebelum akhirnya dirinya ditinggalkan di pinggir jalan.
Ingin memperjuangkan haknya, gadis malang ini melapor ke polisi.
Namun, apa yang didapat adalah Sum dituduh membuat keterangan palsu karena melibatkan anak pejabat yang berpengaruh saat itu.
Berbagai ancaman pun datang pada diri Sum Kuning, mulai dari ancaman akan di setrum sampai dituduh sebagai anggota Gerwani.
( BACA JUGA :Jika Eza Gionino Pilih Meiza Aulia, Sang Ibu Sebut Tak Mau Melihat Jenazah Putranya Ketika Mati)
Pada waktu itu, Sum dipaksa untuk membuka pakaiannya untuk mencari tanda palu arit pada tubuhnya.