"Tentu saja," jawabnya. Rasanya ketika itu ingin sekali saya menjabat tangannya, tetapi saya selalu harus ingat bahwa walaupun hubungan kami dekat, ia adalah calon raja Inggris, ia majikan saya, sedangkan saya pelayannya.
Saya kira Pangeran Philip, suami ratu, memegang peranan besar dalam mendesak putra makota agar cepat-cepat menentukan pilihan. Seperti kami, para pelayan istana, Duke of Edinburg mempunyai pendapat: "Mau menunggu apa lagi?"
(Baca Juga :Bikin Berpikir Ulang Untuk Beli, ini 4 Kekurangan Ponsel Xiaomi)
Ratu melotot
Dua hari sebelum pengumuman pertunangan saya mendapat tugas mengantarkan Lady Diana lagi ke flatnya. Selama ini tidak pernah Lady Diana , mencoba mengorek keterangan tentang masa lalu pangeran dari saya.
Seandainya ia bertanya pun, saya berniat tidak akan menjawabnya. Bayangkan, di mana saya mesti menyembunyikan wajah saya, kalau Lady Diana sampai berkata kepada pangeran, "Oh, sir (dengan malu-malu ia menyebutnya sir di muka umum, tetapi setelah menikah beberapa waktu sebutan itu berubah menjadi darling), coba terka apa yang saya dengar dari Stephen di mobil …"
Malam itu Lady Diana bercerita bahwa ia disuruh memilih cincin pertunangan oleh ratu pada kesempatan makan malam di Windsor seminggu sebelumnya.
"Ada senampan penuh cincin dari Garrads (pembuat perhiasan kerajaan). Mata ratu melotot, ketika saya memilih yang permatanya paling besar: safir dikelilingi intan!"
Lady Diana juga ingin tahu warna kesukaan pangeran. "Biru," jawab saya. Setelah itu ia sering membawakan oleh-oleh untuk pangeran seperti sweater biru, dasi dsb. Pakaian pangeran yang selama ini saya pilihkan, dianggapnya terlalu konservatif.
(Baca Juga :Berusia 7 Tahun, Kue ini Disajikan di Acara Pembaptisan Pangeran Louis)
Pelayannya bingung karena tak pernah disuruh
Sesudah pengumuman pertunangannya di bulan Februari 1981, Lady Diana tidak pulang lagi ke flatnya. Untuk jangka waktu pendek ia tinggal di rumah kakaknya, Lady Sarah, yang dulu pernah akrab dengan Pangeran Charles.