Kegembiraan pun meledak di seluruh Thailand.
Kegembiraan berubah menjadi keprihatinan serius setelah ada peringatan bahwa bocah-bocah itu harus menunggu hingga empat bulan lamanya agar banjir surut sebelum mereka bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Kemunculan Pesawat Boeing 747 di Tengah Ladang Buat Penduduk Desa di Thailand Bingung
Beberapa penyelam pun dikirim untuk menyuplai makanan dan persediaan lainnya, dan seorang dokter Angkatan Laut dikirim untuk merawat bocah-bocah malang itu.
Pada 6 Juli, mantan penyelam Angkatan Laut Thailand Saman Gunan meninggal setelah kehilangan kesadaran di kompleks gua, setelah ia mengirim tangki oksigen.
Kematiannya mengisyaratkan ada bahaya dalam proses penyelamatan anak-anak itu.
Kemudian pada hari Minggu, pemerintah Thailand memutuskan mereka harus bertindak, karena kekhwatiran banjir akan semakin memburuk seiring hujan yang semakin deras.
Dan melalui operasi yang luar biasa, dalam tiga kali perjalanan, bocah-bocah itu dipandu oleh penyelam ahli, menavigasi lorong-lorong bawah air yang sempit dan berbahaya serta titik-titik rumit sehingga tabung oksigen harus dikeluarkan dari punggung mereka.
Empat anak berhasil dibawa keluar pada Minggu, empat lagi pada Senin, dan empat sisanya dan pelatih pada Selasa.
BACA JUGA: Terjebak di Goa, 2 Remaja Thailand Diduga Alami Paru-paru Basah
Kesuksesan proses evakuasi tim sepakbola remaja dan pelatihnya ini menjadi sorotan seluruh dunia.
Beragam cerita unik dan menyentuh bermunculan dibalik proses evakuasi.