Grid.ID - Pemuda bernama Rizki Ahmad (19) asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (8/7) tewas dipatuk ular.
Rizki dipatuk ular king kobra peliharannya saat memamerkannya di Car Free Day (CFD) Bundara Besar Palangkaraya.
Saat itu Rizki sedang mengobrol bersama temannya.
Ia tak menyadari jika ular kobra peliharaannya lepas dari kandang yang lantas menggigit lengan kanannya.
BACA : Diduga Malapraktik Khitan, Bocah 7 Tahun di Bangka Belitung Jadi Korbannya
Setelanya Rizki merasa pusing dan ia dilarikan ke RS Doris Sylanus untuk mendapat pertolongan.
Berikut 5 fakta mengenai tewasnya Rizki Ahmad akibat patukan ular kobra.
1. Ular ditemukan di lokasi banjir
Ular King Kobra peliharaan Rizki ditangkap saat banjir melanda bantaran Sungai Kahayan, Palangkaraya (2/5/18).
Saat itu ular king kobra dengan panjang 3 meter tersebut tersangkut di jaring ikan milik warga setempat.
Pemilik rumah lantas meminta tolong Rizki yang sudah mahfum soal reptil untuk menangkap ular tersebut.
2. Dipelihara sendiri
Setelah ditangkap rencananya ular king kobra hendak diserahkan ke BKSDA setempat.
Tapi Rizki malah berujar ingin memelihara sendiri ular berbisa itu.
"Saat itu, dia memang bilang ingin memelihara sendiri ular tersebut, karena sudah lama mencari King Cobra, kebetulan dapat saat itu,"ujar Sugeng, rekan Rizki seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/7).
3. Dipatuk saat dipamerkan
Rizki memang dikenal suka memelihara ular piton maupun kobra.
Saat CFD ia sering memamerkannya kepada masyarakat Palangkaraya.
BACA : Kisah PM Inggris Winston Churchill yang Berencana Serang Pulau Sumatera
Namun nahas, ular king kobra mematuk lengan kanannya saat dipamerkan pada hari Minggu (8/7).
4. Pesan terakhir Rizki
Keadaan yang makin memburuk dan akhirnya Rizki menghembuskan nafas terakhir setelah terpatuk ular kobra miliknya.
Sang ayah, Suwardi Duyen mengungkapkan pesan terakhir anaknya sebelum meninggal.
Kepada orang tuanya Rizki berpesan agar ular kobra yang membunuhnya jangan dibunuh.
kan tetapi dikembalikan ke habitatnya semula.
"Pesannya begitu, jikapun tidak, ular itu diserahkan saja ke lembaga yang berwenang," ujar Suwardi.
5. Lakukan Ritual sebelum pemakaman
Sebelum jenazah Rizki dimakamkan, keluarga melakukan sebuah ritual.
Yakni ular kobra yang mematuk Rizki disandingkan di samping jenazahnya.
Dikabarkan, ritual dilakukan karena orangtua korban sempat melihat Rizki berkeringat, sehingga membatalkan pemakaman.
Dari ritual tersebut diharapkan ular menjadi lemas dan mati setelah mematuk jasad korban.
Suwardi Duyen, ayah korban, mengungkapkan, racun yang ada di tubuh Rizki Ahmad terhisap kembali melalui ritual itu.
"Harapan kami, ular itu akan menjadi lemas dan mati setelah mematuk tubuh Rizki, karena menghisap bisa ular yang ada di dalam tubuh Rizki, dan sehingga akhirnya menimbulkan kesembuhan bagi Rizki," ujarnya.
Tapi tetap saja tak ada perubahan, jenazah tetap terbujur kaku yang menandakan tak ada nyawa lagi di sana.(*)