Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
Grid.ID - Atalarik Syach membenarkan bahwa dia memblokir nomor telepon mantan istrinya, Tsania Marwa.
Namun, bukan karena emosi semata yang menyebabkan pria yang akrab disapa Arik ini memblokir nomor mantan istrinya tersebut.
"Karena menurut saya bukan serta merta saya emosi.”
(Baca juga: Atalarik Syach Akui Telah Rendahkan Harga Diri Demi Tsania Marwa)
“Karena ini masalah rumah tangga, tatap muka akan jauh lebih baik," ujar Atalarik Syach saat ditemui Grid.ID di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2018).
Atalarik Syach juga membantah soal tudingan Tsania Marwa, yang menyebutkan jika dia sengaja menyulitkan Tsania Marwa untuk bertemu anak-anak mereka.
Padahal Atalarik telah membukakan pintu rumahnya lebar-lebar untuk Tsania Marwa bertemu kapanpun dengan kedua anaknya.
(Baca juga: Atalarik Syach Ajukan Syarat Untuk Damai dengan Tsania Marwa )
"Alangkah indahnya kalau bertemu di rumah, rumah saya terbuka.”
“Welcome sekali kalau mau ketemu anak-anak ya di rumah anak-anak yaitu rumah saya di Cibinong," lanjutnya.
Menurut Atalarik Syach, perkara nomor telepon Tsania Marwa yang diblokir, seharusnya tidak menjadi alasan bagi Tsania Marwa mengatakan bahwa dirinya menjadi sulit untuk berkomunikasi satu sama lain.
(Baca juga: Atalarik Syach Ibadah Umrah, 2 Anaknya Dipanggil Pihak Kepolisian)
"Enggak susah, kan kuasa hukum kami masing-masing sudah tukar nomor.”
“Jangan mentang-mentang ada HP semua tiba-tiba dimudahkan, itu tidak etis."
"Jaman dulu saya diajarkan berkorespondensi dengan orangtua itu dengan surat tulis tangan.”
(Baca juga: Begini Kata Tsania Marwa Soal Vonny Cornelia yang Dekat dengan Atalarik Syach)
“Sekarang ada email, pakailah jalur-jalur terhormat jangan serta merta gunakan gadget yang ada," tegas Atalarik Syach.
Dengan cara itu, Atalarik juga berharap bisa menjadi contoh bagi anak-anaknya untuk dapat saling menghormati.
"Bagaimana pun anak amanah dari Allah. Anak tidak mengerti masih suci jangan disusahin.”
(Baca juga: Atalarik Syach Pacaran dengan Vonny Cornelia, Indra L. Brugman: Baguslah!)
“Kita harus mencontohkan biar anak-anak menghormati seperti itu," ujarnya.
(*)