Panitia menegaskan mereka hanya 'mengolok-olok', sementara mantan pemimpin UKIP, Nigel Farage menyebutnya sebagai penghinaan terbesar bagi presiden AS
Grid.ID - Jumat (13/7/2018), Presiden Amerika Serikat, Donald Trump lakukan kunjungan ke Inggris.
Di saat yang sama, sekitar 50.000 warga Inggris berencana untuk berdemo di pusat kota London untuk memprotes kunjungan presiden AS itu.
BACA: Jungyeon TWICE Mendadak Menangis saat Siaran Radio, Apa Penyebabnya?
Para demonstran memulai aksi mereka dari Portland Place dan berakhir di Trafalgar Square.
Aksi itu dianggap sebagai 'sambutan' untuk Donald Trump.
Selain memberi 'sambutan' dengan demo, para demonstran rupanya juga menyiapkan sebuah balon raksasa yang akan diterbangkan bersamaan dengan aksi itu.
BACA: Asri Welas Ceritakan Perkembangan Buah Hatinya, Rayyan Gibran yang Sempat Terkena Katarak
Balon raksasa itu berbentuk bayi dengan wajah yang dibuat mirip dengan Trump. Bahkan balon itu dinamai 'Baby Trump'.
Baby Trump berukuran raksasa setinggi enam meter dibuat sedemikian rupa agar benar-benar menyerupai Donald Trump, misal rambutnya.
Bahkan, pada bagian tangan Baby Trump juga tampak 'memegang' sebuah ponsel. Hal itu berkaitan dengan Donald Trump yang tak pernah lepas dari ponselnya untuk nge-tweet.
BACA: Addie MS Tertantang Pimpin Orkestra yang Belum Dikenalnya
Menurut pengakuan seorang panitia aksi demo itu, Baby Trump akan diterbangkan di atas Parliament Square Garden, Westminster.
Panitia berharap orang-orang bisa melihat balon Baby Trump 'mengintip' dari Downing Street.
Jika terbang cukup tinggi, Baby Trump kemungkinan terlihat dari tepi Sungai Thames sebelah selatan, di seberang jembatan Westminster.
BACA: Lalu Muhammad Zohri Dapat Kesempatan Bergabung Jadi Anggota TNI Tanpa Tes
Seperti yang diberitakan Evening Standard, penerbangan Baby Trump telah disetujui oleh City Hall.
Meski begitu, pihak National Air Traffic Service (NATS) bersikeras untuk mencegah penerbangan Baby Trump dan akan segera menurunkannya jika balon itu masih nekat diterbangkan.
(*)