Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Sering kali, kita menemui anak sedang berbohong dan tidak jujur tentang sesuatu.
Hal ini wajar, karena saat kecil mereka masih sulit untuk membedakan antara kebenaran dan kebohongan.
Anak biasanya berbohong untuk menyembunyikan suatu kesalahan yang mereka perbuat.
Hal ini terjadi karena mereka takut dimarahi orang tua jika ketahuan.
Apakah ini boleh dibiarkan? Tentu saja tidak.
(BACA JUGA : Julia Perez Ulang Tahun, Keluarga dan Ruben Onsu Peringati dengan Cara yang Berbeda)
Kebiasaan ini bisa menjadi hal buruk saat anak tumbuh dewasa nanti.
Ia akan menjadi pembohong besar dan tak lagi tahu arti kejujuran.
Lantas bagaimana ya menangani hal ini?
Dikutip dari Boldsky, orang tua harus membuat anak menyadari bahwa berbohong adalah kebiasaan buruk dan bisa menimbulkan masalah.
1. Memberikan contoh
Jika kamu tak mau anak jadi pembohong, jangan pernah berbohong di depannya.
(BACA JUGA : Intip yuk Style Hijab Sporty ala Sivia Azizah, Cocok nih Buat Kamu yang Tomboi!)
Anak adalah peniru handal, saat mereka melihatmu berbohong, anak akan berpikir bahwa berbohong diizinkan.
Jadi, selalu jujurlah dalam hal kecil sekalipun.
2. Beri peringatan
Jika orang tua sudah memberikan contoh yang baik, saatnya memberi pengertian anak.
Beri tahu anak tentang perbedaan kebenaran dan kebohongan.
(BACA JUGA : Makan Malam Sebelum Jam 7 Ada Manfaatnya loh, Jaga Berat Badan Salah Satunya)
Jika mereka masih melakukannya, berilah ia satu peringatan tentang hukuman berbohong.
Jika anak tertangkap berbohong lagi, anak akan mendapat hukuman yang telah disepakati bersama.
3. Hargai kejujurannya
Penting nih, untuk menciptakan semangat kejujuran, akui dan hargailah setiap kali si kecil mengatakan sesuatu yang benar.
Orang tua bisa memujinya, atau sekedar memberinya semangat untuk terus berbuat jujur.
(BACA JUGA : Biar Nggak Monoton, Yuk Intip 5 Inspirasi Mix and Match Outfit ala Alice Norin!)
4. Jangan sebut ia pembohong
Meski anak pernah ketahuan berbohong, jangan labeli ia sebagai pembohong.
Ini justru merusak pola pikirnya dan membuat anak menjadi pembohong seterusnya.(*)