Seluruh rakyat Inggris juga akan mengibarkan bendera setengah tiang. Ketika hari pemakaman, sebagian besar Bank di Inggris dan bursa saham London stock Exchange akan ditutup.
Hari pemakanan dan penobatan raja berikutnya akan menjadi hari libur nasional. Memang hal ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kerugian ekonomi. Namun, sulit untuk mengetahui sebelum hal tersebut terjadi.
Yang terjadi pada jenazah Ratu Peti mati Sang ratu akan berada di Westminster Hall selama empat hari agar masyarakat bisa memberi penghormatan.
Lebih dari 200.000 orang memberi penghormatan kepada Ibu Suri ketika tubuhnya dibaringkan di sana. Dan, saat kematian Ratu Elizabeth II tiba, diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat.
Setelah itu, jenazah Ratu akan dimakamkan di kapel St George, Istana Windsor, tempat ibu suri dan ayahnya, Raja George VI, dimakamkan.
( Baca Juga :Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018, Masa Kecil Modric Penuh Luka)
Penobatan raja baru The Prince of Wales alias Pangeran Charles secara otomatis akan menjadi raja setelah kematian Sang Ratu.
Ia juga akan memberi pidato saat malam kematian Ratu Elizabeth II. Istrinya, Camilla Parker akan mendapat gelar Ratu.
Pangeran Charles juga dapat memilih untuk mengubah namanya saat naik takhta. Bangsawan dapat memilih salah satu dari nama yang diberikan.
Dengan kata lain, ia bisa memilih untuk mendapat sebutan sebagai Raja Arthur, Philip, atau George. Jika ia memilih untuk mempertahankan namanya, ia akan mendapat sebutan Raja Charles III.
Penobatan Pangeran Charles akan berlangsung beberapa bulan setelah pemakaman Sang Ratu. Kemungkian besar, The Duke of Cambridge atau Pangeran William akan berganti gelar menjadi Pangeran Wales. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Jika Ratu Elizabeth II Meninggal, Inilah yang Akan Terjadi.....