Find Us On Social Media :

Bukan Mitos, Bulan Kelahiran Berpengaruh Pada Penyakit yang di Derita

By None, Senin, 16 Juli 2018 | 12:43 WIB

Bayi

Grid.ID - Sebuah penelitian berhasil mengungkap jika bulan kelahiran kita dapat berpengaruh terhadap penyakit apa yang akan menimpa kita kelak.

Perubahan musiman pada sinar ultraviolet, tingkat vitamin D dan virus umum di musim dingin menjadi faktor utama dalam perkembangan janin.

Ilmuwan Spanyol memetakan hubungan antara bulan kelahiran dengan 27 penyakit kronis untuk melihat jika ada perubahan dalam hal kesehatan pada waktu lama, dan hasilnya mengejutkan.

( Baca Juga :Peringatan Bagi Orangtua, Kulit Bocah ini Terbakar Akibat Pakai Henna)

Pria yang lahir pada bulan September, misalnya, hampir tiga kali lebih mungkin menderita masalah tiroid dibandingkan mereka yang lahir pada bulan Januari.

Bayi laki-laki yang lahir bulan Agustus memiliki risiko hampir dua kali lipat terkena asma dibandingkan dengan yang lahir di awal tahun.

Demikian pula wanita yang lahir pada bulan Juli memiliki risiko 27 persen lebih didiagnosis dengan tekanan darah tinggi dan 40 persen mengalami inkontinensia.

Universitas Alicante, Spanyol, yang melakukan penelitian terhadap hampir 30.000 orang, juga menemukan bahwa bulan-bulan lain memiliki efek menguntungkan pada kesehatan.

Apa lagi yang mereka temukan?

( Baca Juga :Tak Manusiawi, Pria ini Justru Selfie Padahal Korban Bisa Diselamatkan)

Laki-laki yang lahir bulan Juni memiliki risiko 34 persen lebih kecil menderita depresi dan 22 persen lebih kecil menderita sakit punggung bagian bawah.

Sementara wanita yang lahir di bulan Juni memiliki risiko 33 persen lebih rendah terkena migran dan 35 persen lebih sedikit mengalami masalah menopause.

Secara keseluruhan, bayi September tampaknya memiliki risiko kecil didiagnosis menderita penyakit kronis.

Bulan Juni, dan juga bulan Oktober, diketahui menjadi bulan dengan banyak kelahiran bayi, menunjukkan bahwa mereka dikandung sekitar Natal.

Mengapa ada perbedaan antara bulan?

Para periset berspekulasi bahwa penyakit musiman bisa berada di balik perbedaan itu, dengan meningkatkan pertahanan dalam tubuh atau membahayakannya sejak dini.

Seperti diketahui, sinar matahari memicu produksi vitamin D di tubuh dan kekurangan vitamin ini pada bulan-bulan pertama kehidupan seseorang akan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental dan fisik.

'Vitamin sinar matahari' diketahui membantu mengatur ribuan gen selama perkembangan awal bayi dan banyak penelitian mendukung pengaruh jangka panjangnya terhadap kesehatan.

( Baca Juga :Tengok Kediaman Presiden Jokowi di Solo yuk, Asri dan Sederhana Loh!)

Profesor Jose Antonio Quesada, penulis utama studi tersebut, mengatakan, "Dalam penelitian ini, kami telah membuktikan hubungan yang signifikan antara bulan kelahiran dan terjadinya berbagai penyakit kronis dan masalah kesehatan jangka panjang.

“Bulan kelahiran mungkin berperilaku sebagai indikator periode paparan awal terhadap berbagai faktor, seperti terpapar sinar ultraviolet, vitamin D, suhu, paparan musiman terhadap virus dan alergi yang dapat mempengaruhi perkembangan rahim dan neonatus pada saat bulan pertama kehidupan.

"Perbedaan pola berdasarkan jenis kelamin menemukan bahwa mungkin ada kerentanan yang berbeda pada pria dan wanita terhadap faktor pemaparan dini ini."

Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Medicina Clinica. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukan Mitos, Ternyata Ada Kaitan antara Bulan Kelahiran dan Penyakit yang Diderita