Find Us On Social Media :

Mengenal Sejarah Band Wanita Aliran Punk yang Gegerkan Final Piala Dunia 2018

By Andika Thaselia, Senin, 16 Juli 2018 | 14:03 WIB

Sekelompok berseragam membuat geger final Piala Dunia 2018 (15/7/2018), siapakah mereka?

Karena memang itulah tujuan band ini dibentuk : menyuarakan ketidakpuasan atas Pemerintah Rusia, terutama pemerintahan Vladimir Putin.

Berbasis di Moskwa (Moscow), Rusia, mereka bahkan tak jarang menempatkan diri sebagai oposisi dari presiden Vladimir Putin.

Dalam melancarkan aksinya kali ini, salah seorang anggota Pussy Riot bahkan sempat melakukan selebrasi tos bersama pemail Prancis Kylian Mbappe.

Ada pula yang justru terlibat adu mulut dengan pemain Kroasia, Dejan Lovren.

Baca : Dilaporkan Hilang, Ternyata Wanita Ini Jatuh dari Tebing Bersama Mobilnya

Tak berselang lama, aksi ini pun terhenti setelah para anggota Pussy Riot diamankan oleh petugas.

Saking 'ngeyel'-nya mereka bahkan sampai harus dibopong dan ditarik keluar dari lapangan.

Pussy Riot pertama kali dibentuk pada Agustus 2011.

Terbentuknya Pussy Riot sebenarnya dimotori oleh salah satu anggotanya, Nadezhda Tolokonnikova.

Baca : Tak Terima Bantuannya Ditolak, Elon Musk Sebut Salah Satu Tim Penyelamat di Gua Thailand 'Pedofil'