Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Meski diprotes di Inggris, Skotlandia, dan Finlandia, ternyata masih ada orang yang memuja Donald Trump.
Ia adalah Bussa Krishna.
Krishna merupakan seorang petani berusia 31 tahun di Desa Konne, India.
Setiap hari ia mengadakan ritual di 'ruang puja' (ruangan untuk berdoa).
Dilansir dari Hindustan Times, yang berada di ruang sesembahannya adalah foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
(Baca juga: Akibat Kebijakan Donald Trump, Produk Ivanka Trump Diboikot di Kanada)
Foto Trump bahkan diolesi bindi di bagian dahi pada akhir ritual.
Di ruangan puja ini juga terdapat kunyit dan bunga-bunga, persis seperti pemujaan para dewa di India.
Krishna punya alasan untuk memuja Trump.
Alasannya, seorang pensiunan Angkatan Laut Amerika Serikat membunuh seorang software engineer asal India bernama Srinivas Kuchibotla.
Peristiwa ini terjadi pada Februari 2017.
(Baca juga: Kisah Cinta Ibu Negara Pertama Indonesia, Fatmawati, Wanita Pejuang yang Bisa Taklukan Hati Presiden Soekarno)
Krishna merasa sangat sakit hati.
Namun, bukannya dendam atau apa, ia malah merasa bahwa satu-satunya jalan untuk 'meraih' Trump adalah melalui cinta dan doa.
Karena itulah, ia berdoa setiap hari dan melakukan ritual pemujaan terhadap Trump.
Praktik-praktik semacam ini rupanya tak jarang ditemukan di India.
Sebelumnya, sebuah candi di Rajkot dibangun untuk Perdana Menteri Narendra Modi.
(Baca juga: Pangeran Louis Tertangkap Kamera Sedang Tertawa dalam Dekapan Ibunya)
Pada akhirnya, candi ini dihancurkan karena Narendra Modi tidak setuju orang-orang 'menyembahnya'.
Menurut Krishna, Trump adalah sosok yang sangat kuat dan pemimpin yang tak bisa dikalahkan.
Ia berpikir seperti itu karena mengetahui Trump pernah mengikuti kompetisi World Wrestling Federation (WWF).
Beberapa orang di lingkungannya menganggap Krishna gila, tapi ia tidak peduli.
(*)