Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia mengukuhkan nama sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri sebagai pemenang lari 100 meter putra.
Dengan kemenangan ini Zohri berhak menggondol medali emas pertama bagi Indonesia sepanjang keikutsertaannya pada ajang dunia ini.
Kemenangan ini membuat Zohri mengantar Indonesia menjadi juara dunia lari 100 meter putra atletik Under 20.
Situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada hari Rabu (11/7) mencatat selama 32 tahun sejarah kejuaraan tersebut, prestasi atlet Indonesia hanya menempati posisi ke-8 pada tahun 1986.
BACA JUGA: Gagal Bertemu Zohri, Hotman Paris Minta Nomor Rekening untuk Nyumbang Rp 100 Juta!
Tapi hal itu seketika berubah saat Zohri mencapai garis finish paling awal dengan catatan waktu 10,18 detik atau sekitar 1,2 detik per meter.
Zohri mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat (AS) Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Kedua sprinter AS itu hanya mencatatkan waktu 10,22 detik.
Zohri mengaku bangga mempersembahkan medali emas kepada Indonesia.
"Saya sangat bangga. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat bagus untuk karier saya," ujar Zohri seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/7/2018).
Sementara itu, polemik yang muncul seiring kesuksesan Lalu Muhammad Zohri setelah menjadi juara dunia ternyata cukup memengaruhinya.
Tak pelak, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Imam Nahrawi, pun meminta agar disudahi.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari Bolasport.com.
BACA JUGA: Cerita Zohri Tentang Pengalamannya di Finlandia, dari Bendera Sampai Urusan Bahasa Inggris
Zohri begitu emosional saat media kembali menyinggung polemik terkait bendera Merah Putih dan renovasi rumahnya.
Sprinter muda Tanah Air itu baru saja kembali seusai secara spektakuler tampil sebagai juara dunia di pentas Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Tempere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).
Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas pada nomor lari 100 meter karena keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 10,18 detik.
Selasa (17/7/2018), Zohri pun tiba di Tanah Air dan mendapat sambutan meriah baik oleh masyarakat, awak media, PB PASI, hingga Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di Bandara Soekarno Hatta.
Kisah sukses Zohri menuai banyak pujian dan apresiasi besar dari masyarakat Indonesia.
Namun, di saat bersamaan juga terjadi polemik yang dinilai tidak menarik oleh Menpora Imam Nahrawi.
Setidaknya ada dua perdebatan yang muncul ke permukaan.
Yakni soal bendera merah putih dan renovasi rumahnya.
BACA JUGA: Selain Lalu Muhammad Zohri, 9 Anak Muda Indonesia Ini Juga Raih Prestasi di Tingkat Dunia
Kebingungan Zohri ketika berusaha mencari bendera merah putih sesaat setelah mencapai garis finis dan dipastikan menjadi juara dunia memunculkan banyak kontroversi.
Dari disebut-sebut memang tidak dipersiapkan, kesulitan teknis memberikan bendera kepada Zohri, hingga menggunakan bendera Polandia yang secara kreatif tinggal dibalik agar menjadi bendera Merah Putih.
Kemudian cepatnya apresiasi dari berbagai pihak dan salah satunya adalah rencana memugar rumah Zohri yang diketahui memprihatinkan.
Namun, munculnya permintaan Zohri agar rumahnya tidak direnovasi sontak kembali memunculkan banyak perdebatan.
BACA JUGA: Berhasil Harumkan Nama Bangsa, Lalu Muhammad Zohri Akan Dapat Aset Minimarket!
Sebagai atlet muda yang baru berusia di bawah 20 tahun, Zohri jelas masih begitu polos dan tidak siap menghadapi polemik seperti itu yang cenderung dibesar-besarkan atau didramatisir untuk konsumsi publik.
Hal-hal itu cukup memengaruhi mentalnya yang terlihat jelas ketika ia mulai menangis karena bingung dan emosional saat ketika kembali dihadapkan dengan pertanyaan terkait polemik tersebut.
"Soal bendera, saya ingin disudahi saja. Masalah rumah sebenarnya saya mengenang saat dulu ibu dan bapak masih hidup," kata Zohri sebelum tidak bisa berkata-kata dan menangis tersedu.
Polemik-polemik yang dibesar-besarkan seperti itu dinilai Menpora Imam Nahrawi sebagai sesuatu yang tidak menarik dan hanya akan memberikan dampak negatif terhadap Zohri dan Indonesia.
BACA JUGA: Wow! Pemerintah Lombok Akan Bangun Lapangan Atletik Dengan Nama Lalu Muhammad Zohri
Terlebih, Zohri akan kembali diandalkan untuk kembali berprestasi di ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Faktanya Zohri telah menjadi juara dunia, maka segala polemik yang tidak menarik tolong disudahi karena Zohri akan konsentrasi ke Asian Games untuk kembali meraih prestasi," ucap Imam Nahrawi.(*)