Mereka berencana menjelajah selama sekitar satu jam setelah latihan sepak bola pada 23 Juni 2018.
Sayangnya, hujan turun hingga airnya menggenangi gua dan menjebak ketigabelas orang itu.
Sang pelatih mengungkap, mereka sampai bergantian menggali dinding gua agar bisa lolos dari sana.
"Kami tidak ingin menunggu sampai pihak berwenang menemukan kami," kata pelatih Ekkapol Chantawong.
Seorang bocah lelaki mengatakan, dirinya pasti dimarahi oleh ibunya setelah menyadari mereka terperangkap dalam gua.
Bahkan, sebagian dari 12 remaja itu mengatakan ingin meminta maaf ke orang tua mereka karena pergi ke gua tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Saat ditanya soal cita-cita mereka, sebagian besar mengatakan ingin menjadi pemain sepak bola profesional, sementara yang lainnya ingin menjadi anggota Navy SEAL.
Dalam konferensi pers, mereka juga memberikan penghormatan pada Saman Gunan, mantan penyelam Angkatan Laut Thailand yang meninggal dalam misi penyelamatan 13 orang itu.
"Semua orang sangat sedih," kata sang pelatih.
BACA: Donna Agnesia Batasi Anak Pakai Gadget, Begini Cara Antisipasinya
Lebih lanjut ia mengatakan, "anak-anak ini merasa, mereka adalah alasan dia (Saman Gunan) mati dan keluarganya harus menderita."
Seperti yang diberitakan Sky News pada Rabu (18/7/2018), pertanyaan dari wartawan telah diperiksa dan disaring oleh para psikolog sebelum konferensi pers.
Wartawan juga diminta untuk menghormati privasi anak-anak itu setelah mereka kembali ke rumah.
(*)