Dari hasil temuan itu, Moko meyakini, korban tewas akibat dibunuh.
"Namun untuk pembuktiannya masih terus kami dalami, mengingat korban merupakan single parent (janda)," ujar Moko.
Mengenai gumpalan daging yang diperkirakan janin, Moko mengatakan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Namun hasil autopsi, seperti saya katakan tadi, dokter forensik memperkirakan gumpalan daging itu merupakan janin yang berusia 2 bulan," ujarnya.
Supartini, ditemukan tewas setelah tiga hari tidak pulang ke rumahnya di Kampung Bukit Cermin, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang, Kepri.
Fitri, kakak kandung korban saat mendatangi Mapolresta Tanjungpinang, Senin (16/7/2018), mengakui sudah melakukan pencarian ke berbagai tempat atas keberadaan adiknya ini, namun tidak kunjung ketemu.
Sejumlah keluarga juga sudah sangat khawatir dengan menghilangnya korban.
BACA JUGA: Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sebuah Waduk, Lihat Videonya!
"Kalau tidak salah sudah hampir tiga hari belakangan tidak pulang ke rumah. Terakhir diketahui korban pergi ke rumah saudara mengantar kue di Jalan Pemuda, dan sejak saat itulah korban tidak ada lagi kabarnya," kenang Fitri.
Sementara itu, perlahan kasus kematian Suhartini, wanita berusia 37 tahun itu mulai terungkap.
Kematian perempuan yang mayatnya ditemukan mengapung di sungai sekitar jembatan III Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu (15/7/2018), mulai menuju titik terang.