Find Us On Social Media :

Adil Dalam Pembagian Uang Antara Suami dan Istri Jadi Salah Satu Kunci Rumah Tangga yang Sehat

By Esti Ayu Hutami, Sabtu, 21 Juli 2018 | 15:42 WIB

Adil Dalam Pembagian Uang Antara Suami dan Istri

Hasil yang diperoleh adalah hasil yang memang harus kamu dan pasangan setorkan setiap bulannya dari total penghasilan yang diterima.

(BACA JUGA: Selalu Tampil dengan Riasan Sejak Remaja, Gadis Ini Habiskan Puluhan Juta Rupaih Untuk Rombak Wajah Menjelang Penikahannya)

2. Bagi rata sesuai presentase jumlah gaji kamu dan pasangan

Nah dengan cara menghitung jumlah presentase gaji masing-masing ini kamu nggak perlu khawatir merasa nggak adil lagi.

Nantinya hasil dari persentase yang didapatkan adalah yang harus kamu dan pasangan bayarkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya. Dilansir dari Kompas.com.

Misalnya: gaji istri Rp 6.000.000 dan gaji suami Rp 9.000.000. Total gaji keduanya Rp 15.000.000. Setelah itu, hitunglah persentasenya dengan cara membagi total gaji individu dengan total gaji suami dan istri.

Maka istri (Rp 6.000.000 / Rp 15.000.000 = 40 persen) dan untuk suami (Rp 9.000.000 / Rp 15.000.000 = 60 persen).

Dengan demikian total yang peru disetorkan oleh istri adalah sebesar 40 persen dari Rp 6.000.000 = Rp 2.400.000 sedangkan untuk suami 60 persen dari Rp 9.000.000 = Rp 5.400.000.

(BACA JUGA: 8 Foto Before and After Beberapa Anggota Kerajaan Inggris dari Zaman Dulu Hingga Kini, Lihat yuk!)

3. Bagi sesuai kesepakatan kamu dan pasangan

Misalnya kamu sebagai istri akan menyisihkan sebagian dari gajimu untuk membiayai kebutuhan dapur, dan pengeluaran rutin lainnya yang terjadi setiap bulan seperti biaya listrik, air, internet, dan telepon.

Sedangkan sang suami membayarkan sisa dari pengeluaran yang terjadi dalam satu bulan seperti membayar cicilan rumah, kendaraan, membayar premi asuransi, membayar biaya sekolah anak, dan investasi. Hal ini disesuaikan tergantung berapa jumlah gaji yang diterima setiap bulannya.

Tapi perlu diingat nih, ada catatan khusus jika gaji yang diterima suami dua kali lipat dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh istri, maka nggak ada salahnya jika suami mengeluarkan uang yang lebih banyak dibandingkan istri.

Namun sekali lagi tetap harus didasarkan dengan kesepakatan bersama ya, dan paling dilarang boleh mengambil keputusan sepihak untuk menguntungkan diri sendiri.

Satu hal yang terpenting lainnya jangan boros! (*)