Grid.ID - Pernah dengar Kepala Manyung?
Masakan yang satu ini menjadi salah satu makanan khas kota Semarang.
Siraman kuah panas dengan potongan cabai rawit yang melimpah di atas ikan asap gurih.
Sensasi masakan yang seperti itu bisa kamu temui di Kepala Manyung Bu Fat.
Bagi yang gemar masakan pedas, salah satu kuliner yang melegenda di Semarang ini patut jadi menu makan siang yang menggoda.
Deretan mobil terparkir rapi hingga bahu jalan, resto Kepala Manyung bu Fat kerap disesaki pembeli di siang hingga sore hari.
(Baca Juga: Lezatnya Spageti Ayam Crispy Sambal Matah, Menu yang Menggoda)
Baik yang di gerai pusat, Jalan Ariloka, maupun di cabangnya Jalan Raya Sukun, Banyumanik, Semarang.
Keringat terlihat mengucur dari tiap-tiap pelanggan yang semangat membelah sela-sela tulang manyung dengan tangannya.
Selain pedas, sensasi makan kepala ikan dengan tangan, jadi daya tarik tersendiri di sini.
"Mau kerja kantoran, mau rapi, mau gimana pun kalau udah depan kepala manyung ini enaknya pada pake tangan langsung," tutur Winda Riskayani (26) pemilik cabang pertama Kepala Mangut Manyung Bu Fat kepada KompasTravel yang dilansir Grid.ID.
Winda Riskayani merupakan anak dari ibu Bekti, sekaligus cucu dari bu Fatimah Bu Fat sang penggagas resto sejak 1969.
Kini Winda yang mengurus cabang pertama dari resto Kepala Manyung bu Fat, yang ada di Srondol.
(Baca Juga: Hadirkan Nuansa Shabby Chic Lewat Wall Sticker Dalam Hunian)
Ikan manyung merupakan ikan laut yang dagingnya biasa digunakan untuk ikan asin jambal roti.
Gurih dan padat dagingnya menjadi alasan bu Fatimah untuk mengolah kepala dan daging ikan ini.
Di resto ini ikan manyung didapat dari perairan Jepara, Cirebon, sampai Banyuwangi.
Lalu ikan diasap di sentra pengasapan ikan Demak, untuk kemudian diolah dengan bumbu ala bu Fat.
"Cabe itu sehari bisa lima kilo buat manyung saja," tuturnya.
Dengan ukuran sebesar bola sepak, kepala manyung ini bisa untuk tiga sampai lima orang.
Pengalaman mencari daging dalam sela-sela tulang lunak menjadi seni tersendiri.
Daging kepala ikan ini memang terasa lembut, tapi padat, ada beberapa bagian yang kenyal.
Kuah ala Bu Fat dengan cabai dan rempah yang kaya memberikan citarasa khas yang bikin ketagihan.
(Baca Juga: Berkat Fitur Baru, Sekarang Bisa Remove Followers di Instagram)
"Pake ikan ini karena gurih, ditambah bawang putih, brambang (bawang merah), cabe rawit besar, cabe hijau, salam, laos, pake santen dan kemiri," jelasnya.
Di etalasenya, kamu juga bisa memilih 34 macam hidangan lainnya sebagai pelengkap, mulai sayuran, goreng-gorengan, botok, hingga lalapan.
Bagi yang tidak suka pedas juga ada banyak pilihan, seperti tumis cumi, telur ikan, dan lainnya.
Setiap harinya satu cabang ini menghabiskan sekitar 100 porsi manyung.
Satu porsi kepala manyung, dijual seharga Rp 75.000-Rp 150.000 untuk yang berat mencapai dua kilogram.
Bagi kamu yang mau mencicip citarasa yang legendaris ini, bisa berkunjung ke tiga lokasi Resto Kepala Manyung Bu Fat, antara lain di Jalan Sukun, Banyumanik, dan Jalan Ariloka, Krobokan Semarang Barat, pukul 07.00-19.00 WIB. (*)