Perubahan besar-besaran terjadi pada abad ke-14 dan ke-15 di Eropa.
Saat itu, mulai banyak industri tekstil yang berkembang.
(Baca juga: Bertemu Shakira Aurum, Ayu Ting Ting: Duh Mukanya Ceria Banget!)
Sudah ada pula tukang jahit pada masa itu.
Oleh karena baju pria dibuat semakin pendek dan ketat, mereka membutuhkan legging untuk pakaian luar.
Namun, sebenarnya celana baru benar-benar dipakai oleh pria pada abad ke-19.
Inilah yang kemudian membedakan 'celana untuk pria' dan 'rok untuk wanita'.
Di Eropa dan Amerika, bayi dan anak kecil baik laki-laki maupun perempuan biasanya dipakaikan rok hingga berusia setidaknya 4 atau 7 tahun.
(Baca juga: Sebuah Kedai di Taiwan Sajikan Es Krim Berbentuk Anak Anjing, Orang-orang Tak Tega Memakannya)
Hal ini berlaku pada abad ke-19.
Jika kamu melihat gaun baptis anak-anak keluarga Kerajaan Inggris, maka kamu akan menemukan bahwa baik bayi laki-laki maupun perempuan dipakaikan gaun yang sama.
Ini merupakan peninggalan tradisi.
Lucunya, sekarang laki-laki dianggap aneh jika memakai rok.
Menurutmu, perlu nggak sih, rok dibuat sebagai pakaian uniseks lagi seperti zaman dulu?
(*)