Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
Grid.ID - Hotman Paris menghadap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Keperluannya kali ini untuk membuat pengaduan terkait dugaan seorang wanita yang menjadi korban malapraktik di RS Grha Kedoya.
Wanita bernama Selfy diduga menjadi korban malpraktik atas tindakan medis yang dilakukan oleh Dr. Hardi Susanto yang mengangkat dua indung telur milik Selfy tanpa sepengetahuannya.
"Hari ini kami sudah menghadap ibu (Khafifah) Any selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI untuk membuat pengaduan," ungkap Hotman Paris saat ditemui Grid.ID di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
(Baca Juga Maudy Koesnaedi 24 Tahun Jadi Zaenab, Simak Resep Suksesnya)
Kejadian bermula saat Selfy datang ke rumah sakit pada 20 April 2015 karena sakit perut yang dideritanya.
Kemudian esoknya Dr. Hardi Susanto langsung mengambil tindakan operasi pengangkatan indung telur karena menduga ada kista hanya berdasarkan hasil USG.
Padahal seharusnya ada sejumlah rangkaian medis yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memutuskan indung telur diangkat, yakni Biopsi dan CT-Scan.
(Baca Juga Huh! Kelakuan Unik Abang Tambal Ban, Ternyata Bukan Tanpa Alasan)
Usai operasi, Selfy tidak diberi tahu apa tindakan medis yang telah dijalaninya.
Empat hari kemudian saat Selfy hendak pulang, Dr. Hardi memanggil dirinya.
"Ketika saya buka operasiannya, saya galau, karena saya pikir itu kanker. Jadi saya ambil kedua indung telur kamu, dan kamu sekarang menopause dan sudah tidak bisa datang bulan lagi dan kamu tidak bisa punya anak lagi."
"Kalau kamu mau datang bulan lagi kamu bisa ambil hormon replacement therapy, jadi kamu bisa datang bulan lagi walaupun palsu. Karena kamu masih muda dan kalau kamu masih mau merasa seperti wanita lagi kamu harus ambil hormon," cerita Selfy mengulang perkataan dr. Hardi saat memanggilnya.
(Baca Juga Penampilan Kalina Ocktaranny Saat Makan Siang Bareng Mulan Jameela Jadi Sorotan)
Hotman Paris pun sudah mendatangi RS Grha Kedoya untuk meminta pertanggungjawaban.
Namun, jawaban dari pihak RS tampak mengecewakan.
"Dia mengatakan kami sudah sesuai SOP. Kalau dokternya tidak sesuai SOP bukan tanggung jawab kami," kata Hotman.
Untuk itu, Khafifah Any selaku Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan akan menindaklanjuti kasus tersebut.
"Ya saya tadi udah terima berkas-berkasnya, saya akan pelajari dulu, dan nanti kita akan panggil yang terkait, nanti akan kita sampaikan," ujar Khafifah.(*)