Usai latihan, Yuli istirahat sejenak. Dengan ramah, putri sulung dari almarhum Sahdi dan Sumaini ini menjawab pertanyaan di sela istirahat.
“Saya ini sangat termotivasi dengan Mbak Maryati, sang juara dunia, pesilat kebangggan NTB, yang selalu menang di PON, SEA Games. Saya ingin seperti dia, bisa kibarkan Merah Putih di negara orang. Saya ingin rasakan itu dan tercapai di Thailand. Saya sangat bangga dan senang sekali,” kata Yuli sambil mengepalkan tangannya ke dada.
Ditanya apa yang dibawanya pulang dari Thailand, sinar matanya tetap menyala.
“Saya bawa piala, piagam dan medali, itu saja," ungkapnya.
“Tidak ada,” jawabnya lagi sambil tersenyum ketika ditanya apakah membawa uang sebagai hadiah.
(Baca Juga :Melihat Kampung Albino di Tanah Sunda Sejak Ratusan Tahun Lalu)
Yuli mengatakan, orang-orang di kampungnya beranggapan bahwa dia pulang membawa banyak uang sebagai juara dunia.
“Mereka tidak tahu saya tidak mendapatkan apa-apa. Mereka tahunya saya bawa hadiah uang yang banyak, tetapi saya tetap yakin, bukan itu tujuan utama saya,” kata siswi SMAN 2 Mataram ini.
Namun dia mengaku juga mendapatkan bonus ketika tiba di Indonesia.
“Dapat bonus dari Pak Gubernur NTB waktu pulang dari Thailand, Rp7,5 juta. Gubernur langsung yang kasih di Kantor Gubernur dan dipesankan terus berlatih,” ungkapnya.
Yuli membantah menerima bonus lain, selain uang tersebut.