Grid.ID – Komentar juri KDI, Iis Dahlia masih viral dibahas berbagai media dan oang-orang ternama. Ia bahkan sempat diminta mundur lantaran ucapannya pada salah seorang peserta bernaam Waode Sofia, dari Bau-Bau.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait sempat mengomentari sikapny Iis Dahlia tatkala menjalankan pekerjaannya sebagai juri audisi ajang pencarian bakat menyanyi dangdut.
Iis Dahlia sempat memasang muka kaget, ia mengaku tak tahu menahu soal komentar Ketua Komnas Perlindungan anak atas video dirinya yang terlanjur viral itu.
"Hah Komnas Anak? Kenapa sama Komnas Anak? Nggak ada urusannya sama Komnas Anak," celetuk Iis Dahlia saat ditemui Grid.ID di Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
BACA JUGA: Nadine Chandrawinata Ungkap Perubahan Dimas Anggara Setelah Menikah
Ia pun tak mau ambil pusing soal komentar Aris Merdeka Sirait.
Pedangdut yang karib disapa Isda itu tak terpengaruh dengan komentar itu.
Baginya, apa yang ia lakukan sesuai kapasitasnya sebagai Juri.
"Santai aja bahwa saya tidak akan terpengaruh kinerja saya sebagai juri di KDI hanya karena di netizen, saya berkomentar kapasitas saya sebagai juri. Ya itulah saya, gaya saya seperti itu," katanya kekeuh aksinya tak membuat peserta down.
Ia melanjutkan, kalimatnya kepada peserta ajang pencarian bakat bukan tanpa tujuan. Iis Dahlia sengaja melontarkan kalimat pedas agar mendapat peserta yang berkualitas.
"Saya punya visi dan misi sebagai orang dangdut saya pengen regenerasi dangdut saya nantinya anak-anak yang punya kualitas bagus, komplit sebagai seorang penyanyi," tandasnya.
Lantas apa bunyi komentar dari ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yaitu Arist Merdeka Sirait soal sikap Isda?
Arist Merddeka Sirait ternyata menyayangkan perlakuan para juri kepada seorang peserta yang masih berusia di bawah umur namun dipaksa untuk berdandan mengikuti tuntutan penonton.
"Dalam perspektif perlindungan anak, itu adalah merendahkan martabat.
“Karena dipaksakan seolah0-olah harus berpenampilan sesuai dengan kebutuhan dari audensi atau pemirsa dan juri itu sendiri.
“Itu akan berdampak pada beban psikologis pada anak (16 tahun.red).
“Yang harus diuji juri kan seharusnya suara. Penampilan itu hanya melengkapi saja.
“Penilaiannya pada juri dan tidak boleh disampaikan kepada public," ungkapnya kepada Grid.ID pada (21/7/2018) lalu/
Dengan pernyataan Komnas Perlindungan Anak, netizen meminta para juri untuk keluar dari sarangnya, mereka ingin tau apa tanggapan dari Iis Dahlia yang selama ini merasa paling benar ketika kritika datang, ia pun merasa apa yang telah ia lakukan merupakan yang terbaik untuk peserta tanpa di lihat efek yang akan di timbulkan.
Beberapa netizen pun meminta Iis Dahlia keluar dan memberi tanggapan "mana ini Iis Dahlia? berani keluar nggak dia dari sarangnya,” ungkap salah satu netizen.
"Kemarin ngakunya buat yang terbaik untuk peserta, sekarang Komnas PA angkat suara, keluar lho dari sarangm. Sambung netizen yang lain.
Gimmick Kebablasan
Ketua Ikatan Manajer Artis Indonesia, Nanda Persada, buka suara melalui akun Instagram, Minggu (22/7/2018) seperti dilansir Tibunnews menjelaskan gimmik yang memang penting dibutuhkan sebuah tayangan/program televisi.
Gimmick dibutuhkan untuk rating dan share sebuat acara.
Namun, kalau gimmick kebablasan bisa sampai kena sanksi sosial dan hukum. Nanda Persada pun memberikan pesan bagi artis.
Dia mengingatkan supaya tak menuruti tim kreatif program tv tanpa filter.
Salah-salah diri sendiri yang akan repot. Di caption, Nanda Persana lebih menjelaskan maksud dari unggahan tersebut.
Dia membela artis yang bekerja profesional untuk mengikuti arahan dari tim kreatif sebuah acara.
"Banyak artis dan manajer yang berusaha profesional dan mengikuti arahan tim kreatif dari program2 tv termasuk membuat gimmick-gimmick tertentu demi suksesnya program tersebut.
Tetapi ketika ada konsekuensinya siapakah yang paling dirugikan? Apakah artis yang bersangkutan dibela oleh TV/klien nya?" tulis Nanda Persada pada caption yang dibuatnya.
Waode Tersingggung?
Sementara itu, sebuah akun Instagram dengan nama @waode.sofia muncul di tengah polemik video audisi yang menampilkan penyanyi dangdut Iis Dahlia berkomentar pedas pada gadis asal Baubau, Sulawesi Tenggara tersebut.
Akun tersebut memberi penjelasan tentang apa yang sesungguhnya terjadi di ruang audisi itu.
Menurut Sofia, ia tak pernah merasa tersindir dengan komentar pedas para juri.
"Ini Fakta yang sebenarnya dari Ruang Audisi KDI 2018 Di Makassar! Saya Waode Sofia tidak merasa tersindir dari perkataan para juri artis," tulisnya.
Ia mengungkap bahwa saat itu ia benar-benar tidak sengaja tak membawa kostum dan riasan wajah.
"Dan memang kenyataanya tidak ada yang meminta saya untuk pergi / diusir dari Ruang Audisi Juri Artis, tapi memang sya menyadari bahwa ini semua ketidaksengajaan yang saya lakukan (lupa bawa make up dan gaun yg tertinggal dikampung) yg membuat juri meminta saya untuk di make over," tulisnya lagi.
Sofia menambahkan bahwa juri artis tidak mengusirnya, melainkan memintanya memperbaiki penampilan.
"Dan sekali lagi sya tegaskan mama @isdadahlia,@beniqno , dn kak Tri Utami tidak mengusir sya tpi mereka hanya meminta sya untuk memperbaiki penampilan bersama kak @evi_masamba_real ,mas@joelkriwil dn Tim KDI ( Trimksih )," ucapnya.
Pada posting tersebut, Waode Sofia juga menjelaskan bahwa setelah menjalani makeover ia kembali ke ruang audisi dan menyanyi.
"Setelah itu sya masuk lagi ke Ruang audisi dn akhirnya alhamdulillah sya bisa lolos dn msuk ke tahap selanjutnya!," tulis remaja itu. (*)