6. Mengecek kesehatan dengan jengkol.
Informasi ini sedang marak beredar melalui aplikasi percakapan. Diinfokan bahwa jengkol dapat digunakan untuk mengecek kesehatan ginjal. Caranya mudah, jika air seni yang dibuang oleh tubuh setelah mengonsumsi jengkol tidak berbau, artinya ada masalah pada ginjal orang tersebut.
Selain belum ada penelitian terkait hal ini, mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak atau terlalu sering adalah bukan hal yang disarankan. Jengkol mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid yang dapat mengkristal dalam ginjal.
7. Mengonsumi udang dan vitamin c dapat mengancam nyawa.
Mungkin informasi hoax kesehatan yang paling sering kita dapat salah satunya adalah info ini.
Belum ada penelitian terkait dengan hal ini. Kemungkinan dampak pencemaran laut yang berpengaruh terhadap udang dapat terjadi, namun efek keracunan tersebut tidak bersifat langsung dan akut.
Namun mengonsumsi vitamin c melebihi batas yang dianjurkan (100 mg/hari) dapat berdampak pada munculnya batu ginjal.
8. Memasak bumbu mi instan dapat memicu kanker.
Diinformasikan bahwa monosodium glutamat (MSG) dapat berubah menjadi karsinogen pencetus kanker bila dimasak.
Namun pada faktanya, dimasak ataupun tidak dimasak, tidak terdapat perbedaan. Kandungan dalam bumbu tetap sama. Yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam, sodium, MSG dan pengawet yang berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Batasan harian penggunaan MSG adalah tidak melebihi 0.5 gram/hari.