Find Us On Social Media :

Yuk Intip Gerai Supreme Tiruan yang Ada di Tiongkok, kok Bisa ya?

By Esti Ayu Hutami, Sabtu, 28 Juli 2018 | 11:10 WIB

Intip Gerai Supreme Tiruan di Tiongkok

Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami

Grid.ID - Salah satu brand pakaian dan skateboard asal Amerika ini sudah berdiri sejak tahun 1994, dan kini menjelma jadi salah satu fashion item tingkat atas karena harganya yang selangit.

Diciptakan oleh James Jebbia, salah satu clothing line terkrmuka di dunia ini kini diminati banyak generasi muda dari berbagai kalangan.

Bahkan buat mereka yang nggak mempunyai budget cukup, rela untuk membeli replika atau KW dari Supreme ini sendiri loh.

Seperti yang baru-baru ini diberitakan Highsnobiety, gerai Supreme sendiri hanya ada 11 di dunia loh, yaitu satu di New York, satu di Los Angeles, satu di London, satu di Paris, dan sekitar enam lainnya ada di Jepang.

(BACA JUGA: Lewat Angka, Ternyata Kamu Bisa Temukan Fakta Menarik yang Definisikan Tentang Dubai)

Lalu bagaimana bisa sebuah toko mentereng di distrik Shenzheng Tiongkok menampilkan logo Supreme yang super mirip?

Tapi ada yang menarik nampak detail logo kecil bertuliskan ‘NYC’ di pojok kanan atas.

Yap, kalau nggak diperhatikan betul, mirip dengan logo hak milik (copyright) ya.

Wah kini para pemalsu ini mulai ‘esktrim’ mereplika gerai asli Supreme lengkap dengan interior, nuansa musik di dalam hingga plastik belanjaan.

Logo terakhir ini pun tertempel di mana-mana, termasuk di gantungan baju yang mana sebenarnya nggak ada di gerai resmi Supreme.

Kalau begitu, apa alasan penambahan logo terakhir tersebut? Highsnobiety menduga kalau itu berkaitan hak cipta merk dagang “Supreme NYC” di Tiongkok.

(BACA JUGA: Puncak Hujan Meteor akan Terjadi Saat Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018)

Pengacara Julie Zerbo dari The Fashion Law mengungkapkan, kemungkinan fenomena ini terjadi karena sikap Pemerintah Tiongkok yang tidak terlalu ketat soal pelanggaran hak cipta merek asing oleh pengusaha setempat.

“Aturan hukum merek dagang yang beroperasi di Tiongkok memungkinkan untuk mencontoh (seperti Supreme palsu tersebut),” ungkap Zerbo.

Dia melanjutkan, nggak seperti di Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain, di mana hak merek dagang diperoleh dengan penggunaan merek dagang yang sebenarnya. “Di Tiongkok, hak perolehan individu didapat hanya dengan menjadi yang pertama untuk mengajukan aplikasi merek dagang,” kata dia.

(BACA JUGA: Dari Aceh Sampai Papua, Inilah 5 Tempat Terdingin di Indonesia)

Dengan kata lain, siapa yang cepat mendaftarakan nama merek dagangnya ya akan sah memiliki nama brand tersebut meuut hukum di Tiongkok.

Nah tapi dari semua kesamaan gerai pakaian di Tiongkok ini nggak seperti gerai aslinya, Supreme satu ini saat ini hanya menjual hoodies.

Dengan corak warna abu-abu dan ragam warna lainnya loh. Harga eceran hoodie ini adalah sekitar Rp 1,8 juta. Berminat? (*)