Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Dokter Reisa Broto Asmoro memberikan penjelasan mengenai boleh tidaknya seorang bayi dipijat.
Memang, tukang pijat tradisional atau yang sudah terlatih di berbagai tempat spa bayi kerap jadi pilihan kaum ibu untuk memijat sang buah hati, terutama di kala bayinya sakit.
Namun dikatakan Dokter Reisa, ada yang perlu diperhatikan jika anaknya dipijat.
"Yang perlu diperhatikan adalah caranya. Jangan asal main pijet aja jangan terlalu remas atau caranya salah," ucap dokter Reisa di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).
Masih dikatakan dokter Reisa, bahwa ada teknik-teknik khusus untuk memijat sang bayi.
Untuk itu jika ingin memijat bayi pilihlah tempat yang memang sudah berstandar dan bersertifikasi.
(Baca Juga Bambam GOT7 Buktikan Dirinya Jadi Fanboy Sejati Taeyeon SNSD)
"Kadang-kadang bayi di urut gitoloh yang justru bayi sebenernya nggak boleh, ada teknik-teknik setiap bagian tubuh beda."
"Dan ada ranahnya khusus, itulah sebabnya kita sebaiknya ke tempat-tempat yang sudah berpengalaman aja, bersertifikat bayi."
"Jaman dulu sama jaman sekarang beda. Apalagi dikasih minyak-minyak yang orang dewasa pake sebenernya nggak boleh," papar Dokter Reisa.
(Baca Juga Indra Bekti Unggah Foto Jadul, Netizen Sebut Ganteng Banget!)
Memijat bayi memang diperbolehkan bahkan sedari lahir, karena hal itu bisa membantu perkembangan motoriknya terutama pada bayi yang mudah kolik.
Kolik adalah sindrom nyeri yang disebabkan penyakit atau gangguan pada alat pencernaan di dalam rongga perut. Bayi yang mengalami kolik seringkali menangis hebat secara berlebihan.
"Dari lahir tuh boleh. Biasanya membantu motorik perkembangannya juga. Jadi pijatan-pijatan yang tepat bisa merangsang otot bayi, supaya lebih kuat."
"Apalagi kalo bayi baru lahir yang mudah kolik itu bisa membantu juga, kalo pijat bayinya bener ya dibagian perut," pungkas dokter Reisa.(*)