Find Us On Social Media :

Air Ketuban Hampir Habis, Mesty Ariotedjo Menangis Berjuang Melahirkan Anak Pertama

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 29 Juli 2018 | 10:20 WIB

Tak Hanya Sebagai Dokter, Mesty Ariotedjo Juga Cinta Musik, Apa ya Kontribusinya Untuk Masyarakat?

Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih

Grid.ID – Dikaruniai anak pertama, Mesty Ariotedjo memutuskan untuk melahirkan secara caesar.

Keputusan tersebut diambil Mesty bukan dengan cara gampang.

Melalui story Instagramnya, Mesti menceritakan kisahnya pertama kali melahirkan.

Awalnya Mesty tengah bersiap untuk menghadiri baby shower.

(BACA JUGA: Pengakuan Annisa Trihapsari yang Dapat Inspirasi Bisnis Saat Baca Alquran)

Namun saat itu Mesty menyadari jika dirinya mengalami pecah ketuban.

Ia pun menelepon sang suami.

Rencana baby shower pun gagal dan Mesty dibawa ke rumah sakit.

Setelah dicek dokter, air yang merembes di antara paha Mesty memang air ketuban.

Beruntungnya, bayi dalam kandungan dalam keadaan baik.

Saat itu, Mesty merasakan bahwa dirinya belum mengalami kontraksi dan pembukaan.

 

Rencana awal Mesty jika terjadi pecah ketuban dan induksi, Mesty akan lahiran secara caesar saja.

Namun mesty menerangkan bahwa dirinya sangat menginginkan untuk melahirkan dengan cara normal.

Ego Mesty mengatakan dirinya harus bisa melahirkan normal.

Namun ketika pecah ketuban dan harus induksi, hati Mesty luluh dengan rencana awal.

Setelah ditunggu-tunggu dan tetap tidak ada perubahan yang signifikan, akhirnya Mesty memutuskan untuk caesar.

Keputusan tersebut harus diambil Mesty lantaran demi keselamatan bayinya.

 

 

Tak berhenti di situ saja, perjuangan Mesty berlanjut di meja operasi.

Dalam ruangan operasi tersebut, Mesty diberi tahu sang dokter jika air ketubannya sudah habis.

Mendengar kabar itu, Mesty hanya sanggup berdoa agar bayinya bisa selamat.

Akhirnya, tidak sampai 10 menit, bayi bernama Gallendra tersebut lahir dengan tangisan kuat dalam keadaan sehat.

"Apabila kami harus menunggu dan memaksakan lahir normal, tidak terbayangkan betapa keringnya tanpa ketuban, dan kemungkinan gagal induksi sangat tinggi dan sangat pasti harus disesar dengan kondisi yang mungkin tidak seprima sebelumnya.

Alhamdulilah, Gallendra lahir langsung menangis kuat dan dalam keadaaan sehat." tulis Mesty dalam storynya.

 

(*)