"Jika aku masih punya telur, telur itu tidak akan berkualitas bagus di usiaku ini, tapi selama aku mempunyai rahim yang sehat, tidak ada alasan mengapa aku tidak dapat melakukan donor kehamilan," ujarnya, seperti dilansir dari Metro.co.uk.
Dokternya berkata bahwa rahim Carolyne cukup sehat untuk membawa bayi, namun teman-temannya justru mengkhawatirkan hal itu.
"Aku sadar akan implikasi etis dari memaksa kehamilan pada usiaku dan telah memikirkan sampai kapan aku akan menemani anakku. Aku tidak menganggap ini enteng. Aku mempertimbangkan siapa yang akan merawat anakku jika sesuatu terjadi."
Setelah banyak pertimbangan, akhrinya Carolyne mencoba bayi tabung dengan biaya 4.500 pounds (Rp85 juta) di Internatonal Fertility Centre di New Delhi.
(Baca Juga :Mana yang Lebih Hemat, Mencabut Kabel Listrik atau Dibiarkan Standby?)
Carolyne memilih sel telur dari seorang perempuan 21 tahun yang suka menari.
"Pendonor sperma adalah orang Amerika Kaukasia. Tingginya 182 cm dan bekerja di bagian IT, memiliki rambut hitam dan mata coklat," ungkapnya.
Kemudian 3 embrio yang dibuahi ditanam di klinik selama 5 hari, kemudian ditransfer ke rahim Carolyne dengan harapan janin tersebut akan berhasil.
Pada dua minggu kemudian Carolyne melakukan tes darah, dan dokter menyatakan bahwa Carolyne akhirnya hamil.
Carolyn melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan ia mengharapkan anak laki-laki yang akan ia namai Javed.
Dan ternyata keinginannya tersebut terwujud.
(Baca Juga :Lantaran Sembunyikan Pria yang Berselingkuh, Motel ini Dapat Kritikan)
Akhirnya pada 6 November 2017 lalu, Carolyne melahirkan Javed dengan operasi caesar.
Carolyne menjadi seorang ibu tertua di Inggris yang melahirkan anak pertamanya di usia 58 tahun. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita Online dengan judul Melahirkan di Usia 58 Tahun, Lihat Kondisi Bayi Perempuan Inggris Ini!