Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Meski sulit dipercaya, banyak anak menderita diabetes di masa kanak-kanak.
Ya, memang diabetes identik dengan penyakit orang dewasa, namun bukan berarti anak tidak berisiko.
Dikutip dari Boldsky, penderita diabetes yang masuk kategori anak-anak semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup, faktor lingkungan, dan juga genetik.
(BACA JUGA : Tingkah Polah Arsy Hermansyah Saat Pura-pura Jadi Guru Sekolah, Gemas!)
Tak hanya itu, kerusakan pankreas karena virus dan obesitas juga bisa menjadi pemicu diabetes anak.
Membahas tentang diabetes, ada dua jenis diabetes anak yang harus diketahui orang tua.
Diabetes Tipe 1
Beberapa anak menderita diabetes tipe ini, yaitu terjadinya kerusakan pada jenis sel tertentu di pankreas.
(BACA JUGA : L.Tru dan Bersama Fenita Arie Tampilkan Koleksi Busana Modest yang Effortless dalam Pagelaran Jakarta Modest Fashion Week)
Anak akhirnya gagal memproduksi insulin dan membuat tubuh sulit mengubah karbohidrat menjadi energi.
Lebih lanjut, kadar gula dalam tubuh meningkat seiring terganggunya produksi insulin.
Diabetes Tipe 2
Anak yang menderita diabetes tipe 2 memiliki kadar gula tinggi karena tubuh menjadi resisten terhadap insulin.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah ginjal, jantung dan kebutaan jika tidak ditangani sedari dini.
(BACA JUGA : Dampak Membandingkan Si Kecil dengan Anak Lain Menurut Psikolog Mellissa Grace)
Untuk mengetahui anak terserang diabetes, orang tua harus paham gejala-gejalanya.
Yaitu seringnya anak sakit perut, kerap buang air kecil, kelelahan, perubahan suasana hati ekstrem, penglihatan kabur, mati rasa di beberapa area tubuh, dan kadang terjadi penurunan berat badan.
Saat orang tua mulai membaca tanda-tanda ini, apalagi ada riwayat diabetes dalam keluarga, ada baiknya segera hubungi dokter untuk tindak lanjut lebih dini.(*)