Grid.ID - Wanita tengah diperingatkan tentang prosedur peremajaan untuk mengencangkan Miss V.
Para ahli mengatakan, terapi peremajaan yang ditawarkan oleh beberapa klinik swasta di Inggris dan AS itu bisa menimbulkan risiko luka bakar serius, jaringan parut, dan nyeri berulang.
BACA: 7 Jenis Sarapan Khas Indonesia, Semuanya Penuh Karbohidrat
Biasanya selama prosedur 'peremajaan', sebuah alat -semacam laser- akan dimasukkan ke dalam Miss V untuk memanaskan atau melaser jaringannya.
Meski nonbedah, prosedur itu belum bisa dikatakan aman.
BACA: Bukan Cuma Meningkatkan Kesuburan, Inilah 5 Manfaat Lain dari Konsumsi Kacang Kedelai
Dikutip dari artikel terbitan BBC pada 31 Juli 2018, laser dan perangkat berbasis energi telah disetujui untuk menghancurkan sel pra-kanker di jaringan serviks.
Namun, alat itu belum diuji untuk terapi peremajaan Miss V.
BACA: Wisuda Pagi Ini, Ashanty Resmi Sandang Gelar Magister Manajemen Bisnis
Seorang konsultan ahli bedah, Paul Banwell merasa turut prihatin dengan maraknya terapi peremajaan Miss V.
"Seharusnya, semua hal yang berkaitan dengan kesehatan seksual harus bebas dari hiperbola yang menyesatkan ataupun pemasaran," kata Paul Banwell.
BACA: Viral, Twit Zarry Hendrik 'Seandainya Zaman Indonesia Dijajah Belanda Udah Ada Twitter'
Dr Vanessa Mackay dari Royal College of Obstetricians and Gynecologist Inggris Raya mengatakan, "Tidak ada bukti yang menunjukkan terapi peremajaan itu efektif dalam meningkatkan otot atau membentuk kembali jaringan Miss V."
"Untuk memperkuat otot-otot di sekitar Miss V, ada baiknya para wanita mencoba latihan dasar panggul," lanjut Dr Vanessa Mackay.
(*)