Grid.ID - Agresi Militer Belanda ke 1 dan 2 tahun 1947 sampai akhir 1949 nampak berhasil (awalnya) bagi militer Kompeni tersebut.
Tapi seperti diketahui, Siasat Nomor 1 Panglima Besar Jenderal Soedirman seakan dianggap enteng oleh tentara Belanda.
Dalam siasat itu para gerilyawan TNI akan melaksanakan perang gerilya skala besar dan terus menerus sampai membuat pihak penyerang frustasi hingga kemudian angkat kaki dari Ibu Pertiwi.
Kota Binjai 13 Juli 1949, seorang prajurit Belanda berlari ketakutan menuju markasnya di Binjai.
Prajurit bernama Jan van Thoor itu kemudian bertemu dengan penjaga markas Belanda di Binjai, I.J.C Hermans.
BACA : Viral di Twitter, Foto Petugas Pemadam Kebakaran Sujud Syukur di Bawah Guyuran Hujan
Mata Hermans terbelalak ketika mengetahui van Thoor hanya mengenakan celana dalam saja dan memasang wajah ketakutan seperti habis bertemu setan.
"Seorang prajurit dalam keadaan terengah-terengah melapor pada komandan setempat di Binjai." kata Hermans.
"Sang komandan melihat dengan heran seorang prajurit Belanda yang tiba-tiba muncul di hadapannya, berpakaian hanya bercelana dalam saja," tambahnya seperti dikutip dari Gedenkboek.
Setelah melapor kepada komandannya, Thoor menceritakan apa yang terjadi.
Saat itu Thoor yang merupakan anggota batalion Perbekalan militer Belanda.
Ia bersama rekan batalionnya lantas mendapat perintah menuju Desa Telagah, Langkat Hulu, Binjai.