Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang baik dan sangat mengerti adat istiadat Batak.
Ketika Aku mengenal suamiku Bagian Silalahi, dia sudah duda beranak 2 karena istrinya yang pertama sudah meninggal.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
Empat tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup bertiga saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi ) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Akhirnya badai itu datang menghantam ketika Saya dapat khabar yang sangat menyesakkan hati dan sangat membuat hatiku hancur lebur ketika suami melangsungkan pernikahan hari sabtu kemaren 21Juli 2018 di sebuah gereja di kota Bekasi dan diberkati oleh pendeta.
(Baca Juga :Merinding! Ritual Suku Aztec Gunakan Anak-anak Sebagai Tumbal)
Hati wanita mana yang tidak hancur saat suami yang sangat dikasihi dan dicintainya berpaling dan direbut oleh wanita lain yang sama-sama Boru Batak..?
Dimana mata hati dan nurani mu NITARIMWATI MANURUNG..? Mengapa engkau tega berbahagia diatas penderitaan dan tangisan wanita lain? Kau mungkin sekarang bahagia, tetapi kebahagiaan mu itu dengan mengorbankan seorang wanita yang sama-sama Boru Batak..
Saya tidak habis pikir, mengapa harus aku yang menanggung akibat tindakanmu? Mengapa bukan laki-laki lain yang kau cari Mengapa harus suami ku?
Apakah kalian tidak menghargai pernikahan dan adat istiadat..?
Apakah kalian menggangap aku BORU PANJAITAN yang sudah yatim piatu ini hanya sekecil biji cabe rawit yang mudah untuk disepelekan begitu saja.?