BACA : Dikubur Tanpa Ketentuan yang Seharusnya, Makam PRT Korban Penyekapan di Purwakarta Dibongkar
Selain itu Agus juga menakut-nakuti bu lurah dengan pistol mainan yang bagian gagangnya ia pukulkan ke wajah serta tubuh korban.
Saat dipukuli itulah bu lurah pura-pura mati.
Agus lantas mengikat tangan dan kaki bu lurah serta kepalanya ditutupi plastik kemudian bu lurah ia ceburkan ke sungai.
Agus lantas membawa tas ransel milik Ibu Lurah yang berisi uang Rp 60 juta, kwitansi, dan surat pernyataan Agus yang telah meminjam uang sebesar Rp 40 juta kepada Ibu Lurah, serta sebuah telepon seluler.
"Bu Lurah yang masih hidup kemudian meminta tolong dan oleh warga diselamatkan dibawa ke puskesmas. Setelah dirawat, malam itu juga Ibu Lurah pulang dijemput oleh keluarganya," ujar Donny.
Polres Banyuwangi kemudian melakukan pengejaran terhadap Agus dan berhasil meringkus tersangka di rumahnya.
BACA : Kisah Soeharto Bertemu Dengan Dewi Soekarno yang Membuat Ibu Tien Dibakar Api Cemburu
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pistol mainan, uang Rp 60 juta yang masih lengkap di rumah pengasuh anak tersangka.
Sementara itu mobil yang digunakan Agus disembunyikan di salah satu rumah kerabat tersangka.
Tapi tas ransel dan telepon seluler telah ia buang ke jalan.
"Saat ditangkap, pelaku sempat menyangkal, namun setelah dibeberkan barang bukti akhirnya dia mengakui. Tersangka ini salah satu oknum LSM," ujar Donny.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi.
Termasuk pembantu Agus yang membenarkan majikannya memiliki mobil berwarna silver.
Disamping itu staf kelurahan juga mengakui jika Agus menjemput bu lurah pada hari kejadian.
Sementara itu, Wilujeng Esti Siswanto menolak memberi komentar kepada sejumlah wartawan saat keluar dari ruang penyidik, Rabu (1/8/2018).
"Korban masih shock. Kita beri kesempatan ke Ibu Lurah untuk menenangkan diri dulu ya," pungkas Kapolres.(*)