Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Orang umumnya akan memelihara hewan-hewan jinak nana menggemaskan seperti kucing, anjing, hamster dan sebagainya.
Namun alih-alih memelihara hewan lucu, putri sulung mantan Presiden Soeharto, satu ini justru punya kegemaran unik.
Pasalnya, Tutut Soeharto diketahui gemar memelihara hewan liar.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari akun Instagram @tututsoeharto yang membagikan sebuah postingan pada 31 Juli 2018.
Dalam unggahan tersebut, mbak Tutut, begitu sapaan akrabnya terlihat bercengkrama dengan seekor beruang.
Tak hanya membagikan foto, Tutut juga menulis kisah panjang lebar tentang sejarah pertemuannya dengan hewan kesayangannya tersebut.
Dalam unggahan, tertulis:"Saya dan keluarga penyuka binatang. Mas Indra (suami saya) sering memberi binatang sebagai hadiah ulang tahun kepada saya.
Salah satunya adalah hadiah seekor bayi Beruang Madu dari Lampung yang diberikan kepada saya pada ulang tahun saya tahun 1984. Beruang itu kami beri nama Ochan…
BACA JUGA: Ucapan Bu Tien Sebelum Wafat Kepada Soeharto Agar Berhenti Jadi Presiden, Namun Tak Digubris
Ochan suka bermain-main dengan anak-anak saya, tidur dengan anak-anak bagai sahabatnya. Pada tahun 1984 itu Ochan masih kecil, kadang juga ikut tidur dengan saya.
Sekarang Ochan sudah mati dan kami kuburkan di halaman rumah kami. Ada beberapa binatang piaraan hadiah ulang tahun dari Mas Indra. Sebagian ada fotonya dan sebagian tidak ada.
Besok saya akan post, binatang piaraan yang lain…#Binatang#Beruang," tulis @tututsoeharto.
Keeseokan harinya, tepatnya tanggal 1 Agustus 2018, Tutut kembali membagikan foto hewan peliharaannya yang lain.
BACA JUGA: Saat Para Begal Tumbang di Tangan Penembak Misterus Zaman Soeharto
Kali ini adalah seekor macan.
Tutut terlihat hendak mengangkat tubuh hewan buas tersebut.
Tak ingin dianggap menyiksa hewan liar, Tutut menuliskan sebuah caption panjang lebar tentang pandangannya terhadap binatang buas.
"SOAL SATWA LIAR
Saya setuju binatang itu dikembalikan ke habitatnya ke hutan, selama binatang itu ada keluarganya dan dapat hidup bebas. Mereka layak hidup di hutan.
BACA JUGA: Berbekal Sambal, Presiden Soekarno dan Soeharto Jalani Tugasnya
Akan tetapi, bagi saya, apabila binatang itu dikembalikan ke hutan, dia malah mati karena tidak ada yang mau menerima, karena binatang juga sangat sensitif dengan keluarganya, maka saya berpendapat, bahwa binatang itu pun layak hidup di lingkungan manusia yang menyayangi mereka sepenuh kasih. Selama itu tidak untuk diperjualbelikan.
Selebihnya baca pendapat sy baca di sini... http://tututsoeharto.id/soal-satwa-liar/," tulis @tututsoeharto.
Pemandangan tak biasa dalam unggahan Instagram Tutut itupun memantik sejumlah komentar netizen.
"Gak nyangka Bu Tutut pemberani...!," tulis @desimutiara1975.
"Para pejuang perlindungan satwa liar atau petugas karantina apa ada yang bisa seperti Ibu Tutut itu ya, kehadirannya membuat nyaman binatang. Seakan bisa komunikasi dg binatang. Binatang pun seakan mengetahui siapa yang aman untuk dirinya," ujar @oman1ars.
"Saran aku ,bu sebaiknya binatang itu dikembalikan di hutan saja,ngeri kalo dia memangsa anak/keluarga krn binatang itu buas dan pemakan daging,drpd mudarat nanti ah ngeri bu,smg ibu yg aku sayangi mendapat kebahagiaan dan kesenangannya dlm bentuk yg lain,makasih," sambung @drs.murjani.
"Masyallah ...Ibu ini jiwanya penyayang dan lembut..sampe binatang buas pun jinak sama ibu....," ujar @m.melia02618.
"Indonesia saya menunggu kebijakan Perlindungan satwa liar _ Semoga kedepan nya Pemimpin kita sangat bijak dg Satwa liar ????," ujar @budi_aries85.(*)