( BACA JUGA :Awkarin Tampil Seksi Bergaya Simpel, Celana Ketatnya Justru Jadi Sorotan!)
Nah, melalui apa yang dialami si tokoh, anak belajar berempati.
Ditambah dengan pengajaran tentang yang baik dan jahat dari orangtua melalui dongeng tersebut, hati nurani anak pun ikut terasah.
Anak tumbuh menjadi lebih peka.
Kelak, kepekaan ini akan menyokong sederet sikap positif, di antaranya rasa ingin tahu, percaya diri, kritis, dan eksploratif.
Nggak kalah penting, lewat dongeng pula, hubungan anak dan orangtua bisa terjalin erat karena terjadi interaksi yang begitu intens.
( BACA JUGA :Unggah Foto Masa Kecil, Jefri Nichol Bikin Netizen Kagum)
Kemampuan berbahasa atau bicara anak juga lebih cepat berkembang.
Pengetahuan atau wawasan anak juga semakin banyak.
Seiring usia bertambah, si kecil yang memiliki rasa ingin tahu begitu besar lama-kelamaan juga ingin belajar membaca dan pada akhirnya ia pun akan gemar membaca buku.
Ini panduan membacakan dongeng untuk anak usia 0-2 tahun yang bisa kamu tiru.
Usia 0-2 Tahun Ini merupakan awal masa perkembangan sensorik-motorik sehingga semua tingkah laku dan pemikiran anak didasari pada hal itu.
Pilih cerita dengan objek yang ada di sekitar lingkungan anak, karena anak memerlukan visualisasi dari apa yang kita ceritakan.
( BACA JUGA :Potret Kompak Vino G Bastian dan Marsha Timothy dalam Balutan Outfit Summer Saat Berlibur ke Jepang, Intip yuk!)
Untuk mempermudahnya, pilih sesuatu yang sudah ia kenal.
Misal, kita bisa mengarang cerita tentang sepatu atau kucing yang ada di rumah.
Dengan demikian, anak makin mudah memahami cerita karena objek yang ada dalam cerita, sangat akrab dengan kehidupan sehari-harinya. (*)