Find Us On Social Media :

Dikira Bawa Pistol Asli, Polisi Tembak Mati Anak Down Syndrome

By None, Sabtu, 4 Agustus 2018 | 09:57 WIB

Eric Torrell ditembak karena dianggap membawa pistol asli

Grid.ID - Seorang polisi menembak mati remaja laki-laki yang mengidap down syndrome karena remaja tersebut mengancam dengan menodongkan pistol mainan.

Eric Torrell, 20, meninggal di Stockholm ketika seorang petugas melepaskan tembakan ketika ia melarikan diri dari rumah.

Menurut ibunya, pistol mainan itu tampak seperti pistol asli, tetapi pada kenyataannya hanya mainan.

Eric menghilang pada tengah malam dan keluarganya melaporkan dia hilang pada Kamis (2/8), pagi.

(Baca Juga: Intip Paras Cantik Adik Alyssa Soebandono yang Akan Segera Menikah yuk)

Pukul 4 pagi seorang saksi melaporkan ia mendengar tembakan dan melihat mayat di lantai.

"Ketika aku melihat keluar, aku melihat polisi. Mereka berteriak seseorang harus meletakkan senjatanya dan berbaring di tanah. Kemudian lebih banyak polisi tiba dan juga ambulans," ujarnya, melansir Metro.co.uk.

Dia ditembak oleh tiga petugas dan dinyatakan meninggal hampir dua jam kemudian pada pukul 5.45 pagi.

Ayahnya, Rickard, berkata, "aku bangun karena Eric pergi.

Aku pergi keluar dan mencarinya. Aku melihat mobil polisi di jalan. Tiga petugas polisi menembaknya di perut," ungkap Rickard.

(Baca Juga: Nikita Mirzani Habiskan Uang Rp 22 Juta Untuk Operasi Sang Anak)

Dengan kejadian ini tentu keluarganya merasa marah dengan petugas-petugas tersebut.

Para polisi mengatakan bahwa anak Rickard dianggap mengancam mereka.

Ibunya, Katarina Soderberg, mengatakan, "kami sangat marah karena mereka berbohong dan mengarang-ngarang cerita. 'Pria yang mengancam?' Dia seperti anak berusia tiga tahun," ujarnya.

Katarina bercerita bahwa anaknya tidak mungkin mengancam, sebab Eric merupakan anak yang sangat baik.

"Tidak mungkin mengerti. Dia tidak akan melukai seekor lalat. Dia orang paling baik di dunia."

(Baca Juga: Eksklusif: Indra Bekti Ungkap Denada Tolak Diadakan Penggalangan Dana untuk Anaknya)

Keluarga menambahkan bahwa dia mengidap down syndrome dan tidak dapat berbicara.

Polisi menggambarkan keadaannya sebagai 'situasi yang mengancam' dan penyelidikan kini sudah dilakukan untuk kematian Eric. (*)