Find Us On Social Media :

Belajar dari Perjalanan Asmara Denny Sumargo , Ini 3 Manfaat Rasa Cinta

By Esti Ayu Hutami, Sabtu, 4 Agustus 2018 | 14:34 WIB

Denny Sumargo yang sempat Ingin hidup Melajang

Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami

Grid.ID-Mantan atlet basket, yang kini merambah karier ke dunia seni peran membuat nama Denny Sumargo kian dikenal publik.

Tapi nampaknya Denny punya cerita cinta yang berbanding terbalik dengan kariernya, dilansir dari Kompas.com, dalam wawancaranya dirinya menyebut sempat menarik dalam urusan hati.

“Saya sekitar 4 tahun lalu ya sebenarnya sudah punya pasangan dan hampir nikah, cuma enggak jadi toh. Enggak jadi karena ya karma kali ya diselingkuhin,” ucap Denny Sumargo saat dihubungi via telepon, Jumat (3/8/2018)

“Abis itu saya vakum dari dunia percintaan makanya saya enggak pernah ada kabar dan saya dibilang homo,” tambah Denny.

(BACA JUGA: Kebakaran di Gili Lawa Darat, Menteri Lingkungan Hidup: Hindari Tindakan-tindakan Konyol yang Merusak Alam)

Dirinya pun mengaku sempat ingin menikmati hidup seorang diri.

“Sebenarnya saya sudah enggak kepikiran, karena benar-benar udah lempeng aja. Maksud saya, saya sendirian juga sudah enggak masalah. Buat saya, hidup saya itu sudah waktunya mungkin dekat sama Tuhan,” sahut Denny.

Hari ini, Sabtu (4/8/2018) Denny Sumargo akan melangsungkan prosesi lamaran dengan Dita Soedarjo di Dharmawangsa, Jakarta.

Dari pengalaman percintaan Denny Sumargo ini banyak hal yang bisa kita ambil hikmah salah satunya jangan ragukan kekuatan do’a pada Tuhan.

(BACA JUGA: Selalu Berbakti pada Orangtua, Tasya Kamila Sambangi Makam Sang Ayah Jelang Hari Pernikahannya)

Selain itu, diciptakannya rasa cinta pada setip diri manusia juga punya banyak manfaat nih.

Dilansir dari Time, Grid.ID akan bagikan 3 manfaat rasa cinta yang ada di setiap diri manusia.

1. Cinta membuat manusia bahagia

Saat pertama kali jatuh cinta, dopamin, bahan kimia otak yang sangat baik bagi tubuh, menjadi sangat aktif.

"Itu adalah pembangkit suasana hati, jadi orang merasa sangat positif dan merasa sangat dihargai," ucap Helen Riess Direktur program Empathy and Relational Science di Massachusetts General Hospital.

Oleh karena itu, kita merasa bahagia saat pertama kali menjalin asmara. Tapi, berdasarkan laporan dari The Harvard Mahoney Neuroscience Institute, mereka yang baru saja menjalin asmara juga mengalami lonjakan hormon stres kortisol.

Hormon ini menyebabkan penurunan mood. Hal ini terjadi secara beraturan bersamaan dengan produksi serotonin. Nah, ini juga yang menjadi penyebab mereka yang sedang jatuh cinta merasakan hal nggak menentu seperti gairah bercampur dengan kecemasan, obsesi dan kegugupan  yang sering terjadi seiring dengan berseminya cinta.

(BACA JUGA: Belajar dari Sule dan Shandy Aulia, Inilah Pentingnya Saling Memaafkan dalam Hubungan Pertemanan!)

2. Cinta mengusir stress

Setelah fase bulan madu mereda, bahan kimia otak lainnya - seperti oksitosin, atau hormon ikatan - juga akan diproduksi.

"Itu tidak hanya memberi kalian perasaan 'hangat' pada pasangan, tetapi juga bisa baik untuk kesehatan," kata Helen Riess.

Helen Riess mengatakan, saat seseorang merasakan ikatan yang kuat, tingkat stres mereka menurun.

"Hanya berada di hadapan seseorang yang memberi kami perhatian positif dan perhatian yang tulus dapat menurunkan tingkat kortisol dan adrenalin."

"Selain itu juga bisa menciptakan homeostasis yang lebih besar, yang berarti bahwa zat kimia jahat dalam tubuh berada dalam posisi seimbang," paparnya.

Menurut Helen Riess, jika kita jauh dari orang yang dicintai, dan lalu hanya memikirkannya, berbicara dengan dia di telepon, atau bahkan saling mengirim pesan, sudah mampu mengusir rasa stres.

3. Cinta membuat manusi lebih peduli dengan sesama

Menurut Helen Riess, saat kita jatuh sakit, pasangan bisa memberi dorongan untuk pergi ke dokter saat mereka nggak menginginknnya.

"Ada banyak penyangkalan seputar penyakit medis, dan individu lebih cenderung mengabaikan sesuatu," ucap Helen Riess.

Nah, mereka yang berpasangan mungkin dapat mendeteksi penyakit lebih awal dari para lajang, karena pasangan mereka dapat menemukan tanda-tanda yang mencurigakan secepatnya.

Terkadang, pasangan bahkan akan melihat tanda-tanda alergi atau masalah kesehatan lainnya sebelum penderita menyadarinya. (*)