Grid.ID - Si Doel kembali naik daun setelah film Si Doel The Movie serentak tayang di bioskop pada 2 Agustus 2018.
Tentu masyarakat tahu jika sosok Si Doel, anak asli Betawi yang sangat gigih, sederhana dan sopan santun amat melekat dalam diri pemerannya, Rano Karno.
Sebelum adanya Si Doel The Movie pada tahun 2018 ini, Si Doel Anak Sekolahan dan Si Doel Anak Gedongan sudah terlebih dahulu populer di layar kaca yang ditonton oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
Namun jika anda beranggapan jika Rano Karno yag menciptakan karakter Si Doel, sekali lagi selamat anda salah terka.
BACA : Suka Duka Jadi Penonton Bayaran : Dibayar Rp 70 Ribu Hingga Mendapat Pelecehan Verbal
Rupanya pencipta karakter Si Doel bernama Aman Datuk Madjoindo.
Aman Datuk Madjoindo lahir pada 5 Maret 1896 di Supayang, Payung Sekaki, Solok, Sumatera Barat.
Aman Datuk ialah salah satu sastrawan yang melahirkan novel populer sebelum bangsa ini merdeka, yakni 'Si Doel Anak Betawi.'
Aman juga dikenal sebagai penulis angkatan Pujangga Baru.
Sedari kecil Aman sudah mengenyam pendidikan di Kewwkschool (Sekolah Raja) di Bukittinggi.
BACA : Gaya Hidup Rita Widyasari Sebelum Tertangkap Korupsi, dari Koleksi Tas Mewah Sampai Salon Pribadi
Pendidikan Aman kemudian dilanjutkan di Hollands Inlandsche School (HIS) di Solok, Sumatera Barat.
Aman memang bercita-cita menjadi seorang pengarang.
Akan tetapi cita-citanya ini tertunda saat dirinya sempat memutuskan menjadi guru di Padang.
Tahun 1920 Aman pindah ke Jakarta.
Di Jakarta Aman bekerja di Balai Pustaka dan disinilah bakatnya sebagai penulis diasah.
Pekerjaan Aman di Balai Pustaka tak jauh-jauh dari buku, dirinya menerjemahkan buku anak-anak berbahasa Belanda ke bahasa Melayu.
Bahkan Aman sempat mengikuti kursus Bahasa Belanda di Messter Cornelis (Jatinegara).
Lulus dari kursus Bahasa Belanda, Aman naik jabatan menjadi redaktur di Balai Pustaka.
Sempat sakit paru-paru pada 1927, Aman rehat sejenak dari kesibukannya di Balai Pustaka.
Namun tak lama kemudian ia kembali ke Jakarta karena kecintaannya pada dunia sastra.
30 Juni 1958, Aman resign dari Balai Pustaka.
Ia melanjutkan karir sebagai penulis yang diterbitkan oleh Penerbit Djembatan.
Si Doel Anak Betawi
Kesehatan Aman malah memburuk di saat dirinya benar-benar menggapai cita-citanya.
Aman berkali-kali keluar masuk Sanatorium (fasilitas medis untuk perawatan jangka panjang).
Namun di saat sakit itulah Aman menuliskan cerita 'Si Doel Anak Betawi' yang kelak bakal menjadi novel fenomenal karyanya.
Sosok Si Doel yang Aman ceritakan ialah anak Betawi yang enggan sekolah dan sedikit tertinggal dari anak-anak lainnya.
Cerita Aman dalam novelnya 'Si Doel Anak Betwai' mendobrak isu-isu sosial kala itu.
Tiga bulan ia menulis Si Doel dan akhirnya dipublikasikan pada tahun 1932.
Asal kalian tahu, nama Si Doel sendiri aslinya Abdoel Hamid bukan Kasdullah seperti yang diperankan Rano Karno.
Luar biasa atensi publik saat novel Si Doel diterbitkan.
Hingga akhirnya pada tahun 1973, sutradara kondang Sjuman Djaja mengangkat novel karya Aman Datuk itu menjadi film.
Saat itulah nama Rano Karno mencuat karena memerankan Si Doel.
Melanjutkan kesuksessan film Si Doel Anak Betawi maka Rano Karno pada tahun 1994 mengadopsinya dalam bentuk sinetron yang tayang di salah satu televisi swasta berjudul 'Si Doel Anak Sekolahan.'
Si Doel Anak Sekolahan bertahan hingga tahun 2005 dengan memberi variasi judul di antaranya 'Si Doel Anak Gedongan.'
Dan kini, kisah si Doel dari sinetron yang sempat hits pada masanya itu diangkat ke layar lebar dalam Si Doel The Movie.(*)