Find Us On Social Media :

5 Fakta Gempa di Lombok, dari Sekolah Diliburkan Sampai Isu Tsunami Adalah Hoax

By Septiyanti Dwi Cahyani, Selasa, 7 Agustus 2018 | 09:14 WIB

Gempa Bumi Kembali Guncang Lombok

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi

Grid.ID - Gempa berkekuatan 7 SR kembali mengguncang wilayah Bali dan Lombok pada Minggu (5/8/2018).

Gempa ini mengakibatkan ribuan bangunan rusak termasuk rumah-rumah warga.

Dilansir dari akun Twitter Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) @Sutopo_PN mengatakan jika jumlah korban meninggal mencapai 98 orang, 236 orang luka-luka dan ribuan rumah rusak.

BACA JUGA Soal Video Luna Maya dan Cut Tari, Melaney Ricardo: Semua Orang Berhak Dapat Kesempatan Kedua

Diperkirakan jumlah korban juga masih akan terus bertambah.

Proses evakuasi masih terus dilakukan.

Termasuk di Gili Trawangan dan masjid yang roboh akibat gempa di Desa Lading-Lading, kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Berikut beberapa fakta terkait gempa berkekuatan 7 SR yang terjadi di Lombok.

BACA JUGA Jelang Comeback Love Yourself: Answer, BTS Rilis Catatan Harian dari The Most Beautiful Moment In Life!

1. Sekolah diliburkan

Pasca gempa, Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi meliburkan semua sekolah di Pulau Lombok, sebagaimana dikutip Grid.ID dari laman Kompas.com (6/7/2018).

Sekolah diliburkan mulai Senin (6/8/2018) hingga waktu yang masih belum ditentukan.

Selain itu, TGB juga menginstruksikan tenaga kesehatan agar tetap masuk bekerja untuk memberi pelayanan medis yang maksimal untuk para korban gempa.

BACA JUGA Komentar Melaney Ricardo Terkait Kasus Video Luna Maya yang Kembali Diungkit

2. Tanggap darurat hingga 11 Agustus 2018

Masa tanggap darurat masih akan berlangsung hingga 11 Agustus 2018.

Pihak pemerintah masih terus mengumpulkan informasi, khususnya terkait keadaan di Lombok Utara.

Gubernur menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap berita-berita hoax.

BACA JUGA 3 Hal yang Harus Diketahui Tentang Kanker Ovarium, Sala Satu Gejalanya Kembung?

4. Konferensi internasional anti-terorisme batal digelar

Gempa yang terjadi di Lombok juga mengakibatkan penyelenggaraan konferensi internasional anti-terorisme ditunda.

Acara bertajuk Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorisme (SRM On CT) itu awalnya akan dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, karena terjadi gempa pada Minggu (5/8/2018), konferensi internasional itupun ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

BACA JUGA Bentuk Telinga Bayi Kecilnya Jadi Sorotan, Franda Buka Suara

Menko Polhukam Wiranto, mempersilakan delegasi dari negara peserta untuk pulang ke negara masing-masing, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Wiranto juga menegaskan bahwa semua delegasi dalam kondisi selamat.

Karena saat gempa terjadi, para delegasi yang sedang mengikuti acara makan malam di Hotel Astoria, Lombok berhasil turun melalui tangga darurat.

5. Isu tsunami di Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno adalah berita hoax

BACA JUGA Verrell Bramasta dan Natasha Wilona Tertangkap Kamera Peluk-pelukan di Pesta Ulang Tahun Venna Melinda!

BNPB telah memastikan bahwa informasi akan terjadi tsunami di Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno adalah tidak benar alias hoax.

Isu tersebut santer beredar pasca gempa berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok.

Akibat isu hoax itu, ribuan wisatawan, pemilik, pengelola dan karyawan resort meminta dievakuasi keluar dari kawasan Gili.

Sebelumnya, BMKG memang sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami saat gempa terjadi.

BACA JUGA Warisan Nenek Moyang, Rumah Tradisional Indonesia Ternyata Lebih Tahan Terhadap Gempa

Namun, peringatan itu dicabut sekitar dua jam kemudian. (*)