Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Sering kali, orang tua akan marah dan kesal saat si kecil tiba-tiba rewel.
Apalagi jika anak tantrum saat berada di tempat umum.
Kebanyakan orang tua akan malu dan memaksa anak agar diam.
Tapi, tahukah kamu kalau tantrum yang terjadi pada anak punya dampak yang baik?
Dikutip dari laman Parent, tantrum pada anak adalah bagian penting dari kesehatan emosional si kecil.
(BACA JUGA : Minum Kopi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Obesitas, Masa sih?)
Tak hanya itu, anak tantrum juga membuat orang tua belajar arti kesabaran dan ketenangan.
Sayang alasan-alasan ini belum bisa menguatkan orang tua agar tidak asal marah saat anak rewel.
Untuk itu, yuk kenali beberapa alasan mengapa tantrum juga baik untuk anak.
1. Melepaskan stres
Menangis adalah kegiatan yang baik untuk seseorang, termasuk anak kecil.
(BACA JUGA : Minum Kopi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Obesitas, Masa sih?)
Saat anak mengeluarkan air mata, anak mengeluarkan hormon stres yang bernama kortisol.
Hal ini membuat si kecil lebih tenang dan lega setelah mengeluarkan rasa kesalnya.
Tapi ingat, saat anak mengalami tantrum, orang tua harus mendampinginya agar ia merasa nyaman.
2. Membantu anak belajar
Dalam berbagai kejadian, tantrum justru membuat si kecil berpikir jernih.
(BACA JUGA : 5 Perubahan yang Akan Terjadi pada Hubungan Pasca Perselingkuhan)
Sebagai contoh, terkadang anak rewel karena tidak bisa menyelesaikan sebuah permainan.
Namun, setelah menangis dan marah, ia akan kembali mencari cara bagaimana permainan itu bisa selesai.
3. Tidur lebih nyenyak
Tantrum kerap terjadi saat anak tidak bisa tidur meski tubuhnya lelah.
Dengan mengeluarkan kekesalan dan air mata, tubuh anak justru lebih rileks sehingga ia akan tidur lebih cepat.
(BACA JUGA : 3 Pilihan Gaya Fashion Kasual Simpel Untuk Datang ke GIIAS 2018)
4. Anak merasa nyaman meluapkan perasaannya pada orang tua
Saat orang tua membiarkan si kecil rewel di depannya, anak akan merasa nyaman dan aman.
Mereka tidak akan takut untuk menceritakan kekesalan dan masalahnya.
Hal ini baik karena anak akan terbiasa bersikap terbuka.
Namun, bukan berarti kita boleh membiarkan anak marah terus menerus.
Setelah anak menyelesaikan tantrumnya, orang tua harus segera berdiskusi dan memberikan pengertian pada si kecil.(*)